JURNALIKA

Jurnalistik Politeknik AKA Bogor

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki: Strategi Cerdas Menghadapi Ancaman Gas Beracun dan Asap Berbahaya

Sumber : https://vsi.esdm.go.id/files/694/LWTBLK-ERUP.jpg

Jurnalikanews – Erupsi gunung berapi merupakan salah satu fenomena alam yang menimbulkan ketakutan bagi semua orang. Baru-baru ini telah terjadi erupsi di Gunung Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur. Erupsi ini menghasilkan gas bercun dan asap berbahaya yang dapat menimbulkan resiko serius bagi kesehatan masyarakat yang terdampak. Ada dua komponen utama yang perlu dipahami secara mendalam mengenai bencana alam ini.

1. Gas beracun Gas beracun yang terlepas saat erupsi adalah sulfur dioksida (SO2), karbon dioksida (CO2), dan hidrogen sulfida (H2S). Gas-gas tersebut akan menyebabkan gangguan pernapasan, iritasi mata, hingga masalah yang lebih serius. Paparan yang tinggi dalam waktu yang lama akan menyebabkan kematian.

2. Asap berbahaya Asap yang dihasilkan dari erupsi berapi mengandung partikel-partikel halus seperti batuan pijar yang terbakar dan abu vulkanik. Pemaparan berlebihan dari asap hasil erupsi akan menyebabkan gangguan pada pernapasan, khususnya orang-orang yang telah memiliki penyakit pernapasan sebelumnya. Maka dari itu, strategi pengamanan dan pencegahan mengenai erupsi gunung berapi perlu untuk ditingkatkan kembali, yaitu dengan cara:

a. Evakuasi dini Evakuasi dini dapat menjadi kunci utama dalam mengurangi resiko paparan gas beracun dan asap berbahaya. Rencana evakuasi dini yang terorganisir dan dipahami oleh masyarakat sangat penting untuk disosialikasikan.

b. Perlindungan pernapasan Masyarakat yang tinggal di area rawan erupsi sangat perlu untuk memikiki akses alat perlindungan pernapasan yang sesuai untuk melindungi diri dari gas beracun dan asap berbahaya.

c. Kesadaran masyarakat Pemberian pendidikan kepada masyarakat tentang bahaya gas beracun dan asap berbahaya, serta tindakan pencegahan yang perlu dilakukan. Hal ini dapat juga dapat berupa sosialisasi penggunaan peralatan pelindung diri, dan dampak yang mungkin terjadi akibat erupsi.

Dalam menghadapi potensi bahaya erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, kesiapsiagaan, pemantauan yang cermat, dan pemahaman mendalam tentang risiko gas beracun serta asap berbahaya menjadi kunci untuk melindungi nyawa dan keamanan kita bersama. Kerja sama antara pemerintah, ahli vulkanologi, dan masyarakat dalam upaya bersama dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman. Meningkatkan kesadaran akan bahaya erupsi gunung berapi, mengembangkan strategi pencegahan, dan bersatu dalam mengatasi risiko dari erupsi gunung berapi menjadi langkah penting untuk menjaga keberlanjutan hidup dan melindungi masyarakat dari potensi bahaya yang mengancam. (TB)