

Jurnalikanews – Pandemi Covid-19 membuat seluruh ranah berubah dalam menjalani sistem kegiatannya, contohnya dengan sistem pendidikan kita. Pandemi virus corona di Indonesia memaksa aktivitas belajar mengajar tatap muka di sekolah atau kampus dihentikan. Tidak ingin penularan Covid-19 semakin merajalela, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memutuskan untuk memindahkan ruang belajar ke dunia maya. Program tersebut bernama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Siswa/i dan mahasiswa/i memanfaatkan gawai dan jaringan internet untuk mendapatkan materi pembelajaran dari pengajar di sekolah/kampus.
Permasalahan pun bermunculan terkait pembelajaran jarak jauh yang telah dilakukan, salah satunya di Politeknik AKA Bogor. Politeknik AKA Bogor merupakan perguruan tinggi vokasi yang di mana dalam sistem pelajarannya lebih banyak terjun ke praktik daripada teorinya. Artinya, Politeknik AKA Bogor melaksanakan praktik secara online, sehingga timbul pertanyaan mengenai kompetensi lulusan vokasi khususnya Mahasiswa/i di Politeknik AKA Bogor yang melakukan praktik maupun magang secara online. Dan banyak instansi atau perusahaan yang akan mempertanyakan tentang kompetensi lulusan analisis kimia di tengah pandemi seperti sekarang ini.
Menjawab pertanyaan tersebut, Sabtu, 02 Oktober 2021 telah dilaksanakan Industrial Training oleh FLMPI. Industrial training merupakan sebuah program kerja FLMPI Nasional yang dilaksanakan oleh divisi PSDM FLMPI Politeknik AKA Bogor. Kegiatan training ini mempunyai tema yaitu “a way upgrading your personal branding as analyst in pandemic covid-19“. Berdasarkan tema tersebut, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan personal branding seorang analis untuk meyakinkan instansi atau perusahaan agar dapat mudah diterima di dunia kerja walaupun dalam keadaan pandemi.
Acara Industrial Training ini turut mengundang Kemas Andika sebagai narasumber, yaitu seorang lab analis dari PT. Pertamina Lubricants, dimoderatori oleh Naftalia Beryan T.B, dan MC oleh Sherly Pramesti N. Acara ini dihadiri oleh berbagai tingkat, dari tingkat 1 sampai alumni.
Kemas Andika sebagai narasumber memberitahu setidaknya ada 5 kunci agar kita bisa bersaing di dunia industri nanti. Yang pertama yaitu “Jadi diri sendiri”, yang kedua “Gali potensi anda”, yang ketiga “Bentuk Personal Branding”, yang keempat “Ciptakan dampak positif”, dan yang terakhir “Konsisten dari keempat hal tersebut”.
Kemas Andika juga menjelaskan tentang betapa pentingnya media sosial untuk membentuk personal branding. Media sosial seseorang merupakan cerminan dari diri sendirinya. Maka dari itu sosial media harus didesain sebaik mungkin dan berikan dampak positif. Sebagai contoh di media sosial Linked in, apabila kita menyukai tentang analisis kualitas udara emisi, maka buatlah postingan tentang yang berhubungan udara emisi. Selain itu, koneksi dengan orang-orang yang bergelut di bidang tersebut juga penting, karena kita bisa bertanya-tanya, bertukar pikiran, dan membicarakan masalah karir. (ATK)