JURNALIKA

Jurnalistik Politeknik AKA Bogor

Sudah Bukan Wisata Luar Negeri, Bersiap untuk Wisata Luar Angkasa!

Sumber: bisniswisata.co.id

Jurnalikanews – Menurut studi dari konsultan industri luar angkasa dan satelit Northern Sky Research (NSR), memperkirakan pasar perjalanan dan pariwisata luar angkasa akan menghasilkan pendapatan hampir 8 miliar dolar AS (Rp 112 triliun) antara tahun 2020 dan 2030. Wisata ruang angkasa adalah perjalanan ruang angkasa untuk tujuan rekreasi. Perjalanan semacam ini menawarkan kesempatan bagi orang untuk mengalami efek ruang dan meninggalkan atmosfer Bumi. Ada tiga jenis penerbangan yang ditawarkan: orbital, suborbital, dan parabola. Penerbangan orbital mencapai kecepatan yang cukup tinggi untuk tetap berada di orbit mengelilingi Bumi. Penerbangan suborbital terbang lebih lambat dari penerbangan orbital, mencapai luar angkasa, tetapi tanpa kecepatan untuk memasuki orbit. Sementara penerbangan parabola, yang paling mudah diakses dari ketiganya, berlangsung di pesawat komersial yang dimodifikasi yang melakukan manuver khusus. Penumpang akan merasakan sensasi perasaan tanpa bobot yang dialami di luar angkasa tanpa pergi ke sana.

Pada tahun 2001, pengusaha Amerika bernama Dennis Tito dilaporkan membayar 20 juta dolar Amerika Serikat (AS) untuk diterbangkan ke International Space Station (ISS) dan kembali ke Bumi. Seperti yang dilansir dari RMG, Selasa (16/6). Empat orang lainnya telah diterbangkan ke luar angkasa dengan Space Adventures. Namun sudah tidak ada lagi yang terbang berwisata ke luar angkasa sejak 2009.

Ada beberapa perusahaan yang bisa membawa orang-orang pergi ke luar angkasa. Pertama SpaceX, tidak mengherankan, perjalanan ruang angkasa komersial tetap menjadi ranah orang kaya raya. Miliarder Jepang, Yusaku Maezawa membayar SpaceX untuk membawanya dalam penerbangan selama sepekan di Bulan. Konon wisata ini akan berlangsung pada 2023. Maezawa berharap untuk membawa enam hingga delapan artis bersamanya dengan harapan pengalaman itu akan menginspirasi mereka untuk membuat karya baru. SpaceX juga bekerja sama dengan perusahaan pialang Axiom dalam mengelola logistik perjalanan pertama perusahaan ke ISS, yang saat ini direncanakan pada Januari 2022. Seorang astronaut veteran akan menemani tiga turis dalam misi 10 hari yang mencakup 8 hari tinggal di stasiun luar angkasa. Axiom berencana untuk menawarkan beberapa paket penerbangan itu dalam setahun di samping rencana yang lebih besar untuk membangun modul layak huni yang terhubung ke ISS, yang disebut Axiom sebagai stasiun ruang angkasa komersial pertama di dunia.

Kedua, Virgin Galactic. Meskipun menggunakan Virgin Atlantic di Ad Astra, Virgin Galactic adalah bagian usaha perjalanan ruang angkasa perusahaan tersebut. Tiket untuk terbang ke luar angkasa dengan Virgin Galactic saat ini berharga 250 ribu dolar AS. Selebriti yang dilaporkan telah mendaftar sejauh ini, termasuk Angelina Jolie dan Lady Gaga. Perjalanan akan memberi mereka kesempatan untuk mengalami gravitasi nol saat kapal melewati Karman Line, yang merupakan awal ruang yang diakui secara resmi. Namun, orang pertama yang melakukan perjalanan ke luar angkasa bersama Virgin adalah pendiri perusahaan Richard Branson.

Ketiga, Blue Origin. Blue Origin didirikan oleh Jeff Bezos dari Amazon. Perusahaan itu memiliki ambisi untuk meluncurkan pelancong yang membayar keluar angkasa dan memiliki pendaratan Bulan, Blue Moon siap untuk 2024.

Keempat, NASA. NASA juga mengambil keuntungan dari kemajuan komersial dalam perjalanan ruang angkasa ini. SpaceX dan Boeing keduanya terikat kontrak dengan NASA untuk membawa astronaut ke dan dari ISS. Misi awak pertama kedua perusahaan ini berlangsung pada 2020. (AI)