JURNALIKA

Jurnalistik Politeknik AKA Bogor

Kurangnya Kesadaran Mahasiswa Dalam “Ber-Parkir”

Jurnalikanews- Saat ini pemilik kendaraan roda 2 semakin bertambah, begitu pula di Politeknik AKA Bogor. Dengan bertambahnya volume kendaraan roda  2, harus diimbangi dengan lahan yang cukup sebagai tempat parkir. Namun lahan yang luas tidaklah cukup jika kesadaran dalam memarkirkan kendaraannya masih kurang.20190815_112422
Beginilah kondisi parkir di selatan gedung F (15/8), dimana posisi kendaraan roda 2 menutupi jalan menuju gedung G. Kondisi seperti ini dikeluhkan para pengguna jalan khususnya pengendara roda 4 yang tidak dapat lewat karena terhalang oleh posisi parkir yang demikian berantakan.
“Mahasiswa parkir sembarangan menutupi hampir seluruh ruas jalan, gimana orang lain mau lewat? Padahal di timur gedung F masih bisa parkir satu baris rapih dan masih kosong. Kesadarannya sangat kurang.” Tanggapan dari Pak Iksan salah satu dosen
“Kaget juga tadi lewat kok amburadul banget posisi parkirnya, mau lewat juga susah tadi. Semoga kesadaran temen-temen dalam parkir meningkat sehingga tidak menggang aktifitas” Tanggapan dari Imam Parizki selaku Menteri Kastrat.
(16/8) Langkah tegas diambil oleh pihak terkait menindak lanjuti ketidakteraturan posisi parkir. Seluruh kendaraan roda 2 milik mahasiswa dialihkan di lahan kosong selatan gedung F.
20190816_094806
Beragam tanggapan dari mahasiswa mengenai langkah tegas yang diambil oleh pihak terkait “Alhamdulillah sudah rapih, tapi sekarang kita harus jalan lebih jauh karena posisi parkir  dipindah kebelakang semua.”
“Bagus sih sudah dirapihkan, tapi mahasiswa juga butuh parkir di depan gedung E agar jalannya tidak kejauhan. Pihak terkait menjelaskan bahwa inti permasalahannya bukan dari denah parkir dan ketidaktegasan pihak terkait, namun dari kesadaran mahasiswa dalam memarkirkan sepeda motornya.
“Kita sudah dari lama memberikan arahan dan himbauan mengenai permasalahan ini, seperti didepan gor kita sudah batasi area parkir dengan tali dan memberi arahan untuk posisi motornya dirapatkan supaya lahannya cukup, tapi dihiraukan oleh mahasiswa dan tetap saja memarkir kendaraan diluar batas dan sembarang tempat. Akhirnya kita setiap pagi mengarahkan mahasiswa untuk memposisikan parkirnya dengan rapih, tapi kan tidak mungkin kita dari pagi sampe sore terus menerus mengawasi area parkir kan masih ada kerjaan lain, dan kalau sudah tidak ada yang jaga mulailah mahasiswa memarkirkan kendaraan sesuka mereka lagi. Sekarang mahasiswa sudah rapih memarkirkan di lahan belakang, coba kita lihat ketika sudah tidak ada yang menjaga, pasti nanti berantakan lagi.” Ujar Pak Dede. (Mky)