Jurnalikanews- Tiongkok dikabarkan akan meluncurkan satelit khusus yang nantinya akan meneliti sisi misterius Bulan.Satelit “relay” besutan peneliti Tiongkok juga sudah dipersiapkan, dan akan diluncurkan dalam sebuah roket bernama Long March 4-C dari pusat peluncuran satelit Xichang, Kamis (24/5/2018).
Satelit yang diberi nama Queqiao alias “Jembatan Murai” itu akan mengorbit di ketinggian 455.000 kilometer dari Bumi. Ini akan jadi satelit pertama yang beroperasi di orbiter antara Bumi dan Bulan. Zhang Xueyu, direktur pusat peluncuran satelit Xichang mengumumkan penerbangan itu sukses. Satelit sudah menempati orbitnya, dan berhasil membuka antena komunikasi serta panel sel surya.
Misi ini akan disusul dengan peluncuran wahana pendarat Chang’e-4 di penghujung tahun ini. Wahana serta rover akan didaratkan di kawasan sisi gelap bulan dan menjalin komunikasi dengan satelit Queqiao, yang meneruskan sinyal data ke Bumi. Pengiriman data ke Bumi dijamin akan stabil, dengan meluncurkan dua satelit mikro tambahan ke orbiter Bulan. Selain itu, satelit mikro juga bertugas melakukan riset astronomi di kawasan orbit eliptik bulan.
Tiongkok memasang target pada 2030 dengan menjadi negara adidaya ruang angkasa baru, di mana mereka akan mendampingi Amerika Serikat dan Rusia yang sudah berlomba sejak era 1960-an. Negeri Tirai Bambu ini juga berencana akan meluncurkan konstruksi stasiun ruang angkasa berawak mulai tahun depan, menyaingi ISS yang sudah berumur lebih satu dekade. (BIL)
Sumber: https://m.liputan6.com/amp/3534294
- Instgram : @Jurnalika
- Line : @igx5444h
- Website : jurnalika-News.com
- Twitter : @jurnalika
- Facebook : Jurnalika Bogor
- YouTube : Jurnalistik Politeknik AKA