
Sumber : lifepack.id
Jurnalikanews – Perundungan merupakan perilaku tidak menyenangkan baik secara verbal, fisik maupun sosial yang dapat terjadi di dunia nyata ataupun dunia maya. Perundungan dapat terjadi di mana saja, termasuk di lingkungan pendidikan kedokteran. Perundungan ini ialah kasus yang sering terjadi namun sifatnya jarang diketahui karena kasus ini tidak terpublikasikan dan tidak terungkap.
Budaya perundungan, kekerasan, diskriminasi telah menciptakan pendidikan kedokteran yang minim empati dan menindas orang lain. Budaya kekerasan ini dinormalisasi sebagai bagian dari kewajiban dan proses yang harus dilewati sebagai cara untuk menguji mental agar calon dokter menjadi sosok yang “andal”. Budaya senioritas di dunia pendidikan kedokteran sering kali memberikan preasure kepada junior, yang akan melahirkan dendam dan dinormalisasikan, sehingga tanpa sadar dilakukan turun menurun.
Kasus tersebut akan berdampak terhadap korban sehingga membutuhkan penanganan serius, seperti depresi, kecemasan, dan bahkan bunuh diri. Inilah sebabnya mengapa perundungan bukanlah cara yang baik dalam menciptakan manusia yang berkualitas, sebab masih ada banyak cara positif yang dapat ditempuh untuk membangun karakter dan ketahanan mahasiswa tanpa harus menyiksa mental mereka. Korban perundungan harus dijamin keamanannya secara fisik, psikis, termasuk keberlanjutan pendidikannya, serta pihak kampus harus menjadi tempat yang aman sehingga korban akan merasa terlindungi. Hal ini penting agar tidak sampai terjadi depresi yang berujung pada tindakan bunuh diri korban perundungan. (RAP)
Sumber : https://bincangperempuan.com/dark-side-fakta-pendidikan-kedokteran-indonesia-yang-penuh-cerita-bullying/