Sumber : Riaupos.co
Jurnalikanews – Alejandro Balde mencuri perhatian dalam pertandingan antara Getafe dan Barcelona. Insiden berupa hinaan rasis hingga momen ketika ia menampar pemain lawan menjadi sorotan.
Dalam laga jornada ke-20 La Liga yang digelar pada Minggu (19/1/2025) dini hari WIB, Barcelona harus puas dengan hasil imbang 1-1 saat bertanding ke Estadio Coliseum, Markas Getafe.
Balde menyampaikan pengalamannya dalam wawancara usai pertandingan kepada Movistar. “Hari ini saya menerima beberapa hinaan rasis dari para suporter, dan saya merasa ini adalah hal yang harus saya ungkapkan. Ini tidak boleh terus terjadi,” ungkap Balde.
Pemain muda berusia 20 tahun itu juga menyebutkan bahwa ia langsung melaporkan hal tersebut kepada wasit selama pertandingan. Sebagai respon, wasit menerapkan protokol rasisme Liga Spanyol yang mengharuskan adanya pengumuman publik di stadion agar pendukung menghentikan tindakan tersebut.
Pelatih Barcelona, Hansi Flick, dengan tegas mengutuk perilaku rasis yang terjadi dalam pertandingan tersebut. Dalam konferensi persnya, Flick menyatakan bahwa perilaku rasisme tidak pantas hadir di stadion.
“Rasisme tidak memiliki tempat di sepak bola atau dalam kehidupan. Ini sangat salah, terutama di zaman sekarang,” ujar Flick. “Mereka yang melakukan ini harus tinggal dirumah, tidak datang ke stadion. Kita harus melawan mereka, dan orang-orang di sekitar mereka juga harus berperan. Semua orang bisa melakukan sesuatu untuk menghentikan ini.”
Selain menjadi korban rasisme, Balde juga ramai diperbincangkan karena tindakannya di atas lapangan. Pemain muda Barcelona itu tertangkap menampar pipi salah satu pemain Getafe menjelang akhir permainan.
Tamparan Balde cukup keras, namun banyak pihak menilai reaksi pemain Getafe yang berlebihan memperkeruh situasi. Meski insiden ini tidak menghasilkan kartu untuk Balde, momen tersebut tetap menjadi sorotan warganet yang ramai membahasnya di media sosial. (NK)
Referensi: NDTV SPORTS, Riaupost.co