
Sumber Dokumentasi Pribadi
Jurnalikanews – Generasi Z, yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, menghadapi berbagai tantangan dalam dunia pendidikan saat ini. Salah satu tantangan utama adalah transisi energi yang memerlukan pemahaman dan keterampilan baru. Transisi energi dapat diartikan sebagai pergeseran peran Energi Tidak Terbarukan (ETT) menuju ke sumber Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Generasi Z harus siap menghadapi era digital yang penuh
dengan teknologi Canggih dan revolusi industri 4.0.
Selain itu, fenomena “Jam Koma” juga menjadi perhatian besar. “Jam Koma” terjadi ketika seseorang terjebak dalam siklus penggunaan gadget yang berlebihan, terutama smartphone, laptop, atau perangkat digital lainnya. Fenomena ini ditandai oleh gejala seperti kelelahan mental, ketidakmampuan untuk berkonsentrasi, hingga perasaan hampa setelah berlama-lama menggunakan perangkat tanpa jeda.
Pendidikan karakter juga menjadi tantangan mendesak. Banyak Gen Z yang kurang tertarik untuk menjadi guru atau berkarier di bidang pendidikan karena mereka merasa profesi tersebut kurang menarik dan dihargai. Hal ini memerlukan upaya lebih dalam untuk meningkatkan kualitas pendidikan karakter di tingkat dasar dan menengah.
Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, diperlukan pendekatan pendidikan yang lebih interdisipliner dan relevan dengan kebutuhan zaman. Pendidikan harus mampu menyiapkan peserta didik untuk bekerja di pekerjaan yang saat ini belum ada dan menyelesaikan masalah yang belum muncul.(AIPP)
Sumber:
Tantangan Mendesak Pendidikan Karakter di Era Gen Z
Kenapa Generasi Z Tidak Berminat Menjadi Seorang Guru? | kumparan.com
Ini Tantangan Generasi Z di Era Transisi Energi Menurut Kaprodi MeTSi UGM Prof Arief
Budiman – Tribunjogja.com
Fenomena 'Jam Koma' Melanda Gen Z: Tantangan Baru di Era Digital | kumparan.com