JURNALIKA

Jurnalistik Politeknik AKA Bogor

Gen Z Dan Revolusi Anti-Gula: Tren Atau Kebiasaan Sehat Baru?

Sumber: https://pin.it/6R179wZeq

Jurnalikanews – Dalam beberapa tahun terakhir, kita melihat maraknya tren kesehatan baru yang sangat populer di kalangan Gen Z: mengurangi, bahkan menghindari konsumsi gula. Banyak yang mempertanyakan apakah ini hanya sekedar tren yang akan berlalu atau justru perubahan jangka panjang dalam pola hidup anak muda yang semakin peduli terhadap kesehatan. Tren ini tumbuh seiring dengan kesadaran baru tentang dampak gula terhadap kesehatan fisik dan mental. Generasi muda kini lebih cenderung memprioritaskan gaya hidup sehat, baik alasan fisik, mental, maupun penampilan. Platform seperti TikTok dan Instagram yang penuh dengan tips kesehatan serta pengalaman pribadi memudahkan mereka untuk memahami risiko dari konsumsi gula berlebih. Sejumlah influencer kesehatan, dokter, hingga selebriti juga turut mendorong Gen Z untuk mengurangi konsumsi gula dengan menunjukkan efek positifnya pada kulit, suasana hati, dan produktivitas sehari-hari. Ada beberapa alasan mengapa banyak anak muda memutuskan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan gula dari diet mereka:

  1. Kesadaran akan dampak gula pada kesehatan mental. Studi menunjukkan bahwa konsumsi gula berlebih bisa mempengaruhi kestabilan emosi. Fluktasi gula darah yang tidak terkendali sering dikaitkan dengan kecemasan, depresi, dan kelelahan. Gen Z yang sering menghadapi tekanan dan tantangan mental di era digital, mulai menyadari pentingnya menjaga stabilitas emosional melalui diet yang lebih seimbang.
  2. Masalah kulit yang lebih sehat jerawat dan kulit bermasalah sering kali disebabkan oleh
    pola makan tinggi gula. Ketika Gen Z mengurangi konsumsi gula, banyak dari mereka mununjukkan peningkatan dalam kondisi kulit, mengurangi jerawat dan peradangan. Selain itu, banyak anak muda yang kini memilih pola makan anti-inflamasi untuk menjaga kesehatan kulit jangka panjang.
  3. Kesadaran lingkungan tidak hanya berfokus pada tubuh, Gen Z juga cenderung lebih peduli terhadap keberlanjutan lingkungan. Produk-produk tinggi gula sering kali melibatkan proses produksi yang berdampak besar terhadap lingkungan. Mengurangi konsumsi gula juga dianggap sebagai langkah kecil menuju pola hidup yang lebih ramah lingkungan.
  4. Meningkatnya kesehatan jantung dan risiko penyakit serius gula berlebih bisa menyebabkan penimbunan lemak yang berujung pada masalah kesehatan serius seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung. Gen Z yang paham informasi kesehatan melihat risiko jangka panjang ini sebagai alasan kuat untuk menjaga tubuh mereka sejak dini, dan menghindari masalah kesehatan di masa depan.

Meskipun beberapa mungkin menganggap ini hanya sebagai tren sementara, terdapat tanda-tanda bahwa mengurangi konsumsi gula dapat menjadi gaya hidup jangka panjang. Gen Z semakin menghargai kesehatan fisik dan mental sebagai bagian dari kesejahteraan menyeluruh. Banyak yang sudah menganggap kebiasaan menghindari gula sebagai investasi dalam kesehatan mereka. Dengan informasi yang lebih luas dan kesedaran akan risiko konsumsi gula, kebiasaan ini tampaknya lebih dari sekedar fase. (SF)