
Businessman touching the brain working of Artificial Intelligence (AI) Automation, Predictive analytics, Customer service AI-powered chatbot, analyze customer data, business and technology
Sumber : anmj.org.au
Jurnalikanews – Akhir-akhir ini teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) telah membawa perubahan besar di dunia pendidikan. AI menawarkan kemudahan dalam mengakses informasi, menyelesaikan tugas, hingga memberikan petunjuk untuk belajar secara instan. Akan tetapi, di samping banyak manfaatnya, AI juga memiliki dampak negatif yang harus diperhatikan, faktor yang dapat membuat siswa hingga mahasiswa menjadi lebih malas dalam belajar.
- Kemudahan Berlebihan dalam Mencari Jawaban
AI seperti ChatGPT dan mesin pencari canggih lainnya memungkinkan siswa mendapatkan jawaban dari berbagai soal atau topik dengan sangat cepat. Meski bermanfaat, kemudahan ini juga berpotensi menurunkan keinginan siswa untuk memikirkan soal secara mandiri atau melakukan riset lebih lanjut. Dengan jawaban yang mudah diperoleh, siswa cenderung hanya “mengonsumsi” informasi tanpa berupaya memahami materi secara mendalam, sehingga bisa menghambat perkembangan kemampuan berpikir kritis dan analitis siswa. - Penggunaan AI untuk Menyelesaikan Tugas Secara Instan
AI juga dapat menghasilkan tulisan, ringkasan, atau bahkan laporan dalam waktu singkat. Bagi siswa yang terburu-buru atau enggan mengerjakan tugas sendiri, teknologi inimenjadi solusi instan yang banyak digunakan. Namun, penggunaan AI dengan cara ini berisiko mengurangi usaha siswa dalam belajar. Sebagian siswa mungkin ingin “menyerahkan” pekerjaan AI sebagai tugas mereka tanpa proses belajar yang sebenarnya mengakibatkan hilangnya kesempatan untuk memahami materi dengan baik. - Mengurangi Motivasi untuk Menguasai Materi
AI dapat memberikan panduan langkah demi langkah untuk menyelesaikan soal atau proyek tertentu. Meskipun membantu, hal ini justru dapat membuat siswa kehilangan motivasi untuk mempelajari materi secara menyeluruh.
Meskipun ada berbagai risiko, dampak negatif AI dalam pendidikan sebenarnya dapat diminimalisasi dengan beberapa langkah berikut, diantaranya :
- Pembatasan Penggunaan AI: Sekolah dan guru bisa menetapkan aturan tentang kapan dan bagaimana AI boleh digunakan, misalnya melarang penggunaan AI dalam ujian atau tugas tertentu.
- Pendidikan tentang Etika Penggunaan Teknologi: Mengajarkan siswa mengenai etika dalam menggunakan AI dapat membantu mereka memahami pentingnya kejujuran dan integritas dalam belajar.
- Memberikan Tantangan untuk Menguji Pemahaman Mendalam: Soal dan tugas yang lebih menantang, seperti proyek kolaboratif atau studi kasus, bisa mengurangi ketergantungan siswa pada AI. Tugas-tugas ini menuntut pemahaman mendalam yang sulit diselesaikan hanya dengan bantuan teknologi.
Kehadiran AI dalam dunia pendidikan memang menawarkan banyak keuntungan, terutama dalam mempermudah akses informasi dan efisiensi dalam menyelesaikan tugas. Namun, jika tidak digunakan dengan bijak, AI juga berpotensi menurunkan semangat belajar dan menghambat perkembangan keterampilan penting seperti pemecahan masalah, berpikir kritis, dan etika akademik. Oleh karena itu, peran guru, sekolah, dan kesadaran siswa sendiri
sangat penting agar AI dapat dimanfaatkan dengan cara yang positif dalam proses pembelajaran. AI sebaiknya dijadikan alat bantu yang efektif, bukan pengganti dari usaha belajar yang sebenarnya. (IR)