
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum_Merdeka
Jurnalikanews – Pendidikan di Indonesia memiliki upaya untuk membawa Indonesia mendapatkan harapan baru di dunia pendidikan. Kurikulum Merdeka merupakan upaya dari Kemendikbudristek yang diterapkan oleh pemerintah dengan sistem pembelajaran intrakulikuler dengan pendekatan yang lebih fleksibel dimana memberikan kebebasan kepada guru dan siswa dalam menentukan cara belajar yang lebih relevan dengan kebutuhan zaman. Namun, dibalik optimisme tersebut, muncul pertanyaan: Apakah Kurikulum Merdeka benar-benar menjadi transformasi pendidikan atau justru menambah beban baru bagi para pendidik dan peserta didik?
Kurikulum Merdeka Belajar ini merupakan penyempurna dari Kurikulum 2013 yang memiliki beberapa keunggulan dibandingkan kurikulum sebelumnya, yaitu pendekatan sederhana dan mendalam serta lebih relevan dan interaktif. Kurikulum ini berfokus pada materi esensial dan pengembangan kompetensi siswa agar pembelajaran lebih bermakna, menyenangkan, dan tidak terburu-buru. Pada kurikulum merdeka ini, siswa memiliki hak untuk memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya, sehingga siswa tidak dipaksakan untuk mengambil mata pelajaran yang tidak disukainya.
Dibalik dampak positif Kurikulum Merdeka tentunya ada dampak negatif pada proses pembelajarannya. Meskipun siswa dapat memilih mata pelajaran sesuai minat masing-masing, belum tentu sekolah dapat memenuhi fasilitas siswa tersebut. Ada pula siswa yang tertekan dalam memilih bidang studi dikarenakan ketidakpastian mengenai masa depan hingga dapat menciptakan stres di kalangan siswa. Tidak hanya siswa yang merasakan tekanan tersebut tetapi guru pun merasakannya karena beban kerja yang meningkat terutama pada kesiapan guru tersebut. Guru juga perlu mempersiapkan pembelajaran dengan kurikulum baru. Kurangnya pelatihan terkait Kurikulum Merdeka akan sulit untuk membuat kurikulum ini menjadi efektif.
Kesimpulan dari pembahasan ini adalah bahwa Kurikulum Merdeka di Indonesia menawarkan pendekatan yang lebih fleksibel dan relevan dalam pendidikan dengan fokus pada pengembangan kompetensi siswa. Namun, tantangan muncul dalam pelaksanaannya, seperti tekanan bagi siswa dalam memilih mata pelajaran dan beban kerja tambahan bagi guru. Ketidakpastian mengenai fasilitas dan kurangnya pelatihan menjadi hambatan yang dapat mengurangi efektivitas kurikulum ini, sehingga perlu diambil langkah untuk memastikan transformasi pendidikan yang sesungguhnya. (AKP)
Referensi :
https://www.kompasiana.com/evelynaekaputri5737/6576dc18c57afb729f4426a2/dampak-negatif-kurikulum-merdeka-belajar-terhadap-proses-pembelajaran-pada-siswa
https://www.kompas.com/edu/read/2024/02/28/205401871/keunggulan-kurikulum-merdeka-akan-jadi-kurikulum-nasional-2024