
Sumber: dreastime.com
Jurnalikanews- Keinginan adalah sesuatu yang menjadi dorongan atau memotivasi seseorang untuk mencapai apa yang diinginkannya. Keinginan juga dapat diartikan sebagai hasrat yang kuat untuk memperoleh atau mencapai sesuatu. Setiap orang mempunyai keinginan dalam hidupnya, baik itu keinginan bersifat material maupun keinginan bersifat non-material. Keinginan juga dapat mendorong seseorang untuk berusaha lebih keras mencapai tujuan hidupnya.
Keinginan material adalah keinginan yang berkaitan dengan benda-benda yang dapat dilihat, diraba, dan dirasakan dalam kenyataan. Contoh antara lain rumah mewah, mobil mahal, dan pakaian desainer. Sedangkan keinginan non-material adalah keinginan yang berkaitan dengan hal-hal abstrak seperti kesuksesan, kebahagiaan, dan keinginan untuk mencapai cita-cita tertentu. Kedua jenis keinginan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia dan seringkali saling berkaitan agar menjadi sebuah kenyataan dalam kehidupan.
“Kita terlalu menuntut apa yang kita inginkan, sehingga seringkali lupa akan apa yang kita dapatkan.” Kata-kata tersebut terdengar mendengung di telinga terhadap diri kita, bukan karena bisingnya suara atau intonasi yang membersamai kata-kata tersebut. Tapi, seberapa dalam juga besar kata-kata tersebut bergetar dalam hati.
“Terlalu menuntut keinginan.” Tidak dapat dipungkiri bahwa semua manusia, sebagai makhluk yang dikatakan mempunyai free will (kehendak bebas), mempunyai keinginan dan kemauan. Faktanya, orang yang kurang memiliki keinginan seringkali dipandang negatif, seperti malas, tidak mau berkembang, pesimis, dan semuanya berhubungan dengan kurangnya keinginan. Memiliki keinginan bukanlah hal yang buruk. Memiliki keinginan berarti memiliki ambisi, impian, dan kendali atas hidup kita sendiri.
“Sehingga lupa akan apa yang kita dapatkan.” Apakah ini berarti mempunyai keinginan itu salah? mungkin tidak sepenuhnya salah dan setidaknya itu benar. Sifat manusia yang selalu ingin berkembang dan mencari hal-hal yang lebih seperti, lebih baik, lebih kaya, dan lebih besar, patut diterima sebagai sesuatu yang baik. Namun, kualitas ini seringkali membuat sebagian besar dari kita merasa tenang dan bersyukur atas hidup, kehidupan yang kita miliki, dan kehidupan yang kita jalani.
Dari diri seseorang ambisi dan keinginan, jika dilakukan secara berlebihan, terkadang bisa membuat hidup terlena. Sangat mulia menatap masa depan dengan optimis, dengan tujuan memperbaiki kehidupan di masa depan, namun mengingatkan serta menghargai, dan mensyukuri kehidupan yang dicapai melalui perjuangan yang sulit adalah mulia. Keseimbangan, mungkin juga diperlukan, sehingga diri ini bisa menjadi pribadi yang ambisius tanpa melupakan kehidupan saat ini dan saat lalu yang telah dilewati. So, be present! (NN)
Referensi:
https://www.kompasiana.com/husamelhaq2925/65c7ab2e12d50f7e697adfe2/diri-yang-terlena-oleh-keinginan