JURNALIKA

Jurnalistik Politeknik AKA Bogor

Sinopsis Film Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang

Sumber : orami.co.id

Jurnalikanews – “Jalan Yang Jauh Jangan Lupa Pulang” merupakan film yang menarik untuk ditonton apalagi bagi kalangan yang beranjak dewasa, karena film memberikan banyak pelajaran yang dapat diambil dari sisi keluarga, pertemanan, bahkan percintaan.

Film ini juga merupakan film kelanjutan dari cerita sebelumnya yang berjudul “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini” dimana sebuah keluarga yang hidup bahagia, tetapi karena tidak terbukanya anggota keluarga ini maka kebahagiaan itu hanyalah sementara. Dan rahasia tersebut dibongkar oleh anak pertama dari tiga bersaudara itu akibat sudah tak tahan dengan tekanan dari ayahnya. Dari situlah keluarga mereka pecah, dan anak anaknya memilih untuk pergi dari rumah kecuali Aurora yang merupakan anak kedua dari tiga bersaudara itu.

Dari kisahnya yang berhasil menarik perhatian kalangan warga Indonesia, film ini berhasil meraih Box Office Indonesia dengan mengangkat kisah keluarga.

Sedangkan film kelanjutannya menceritakan Aurora yang sudah merantau untuk melanjutkan pendidikan di London, namun seketika Aurora terfikir untuk hidup mandiri, sehingga ia harus berfikir untuk mencari pemasukan agar kebutuhan hidupnya sendiri di negeri orang ini dapat terpenuhi. Awal mula permasalahannya ia melihat keinginan pacarnya untuk mewujudkan mimpinya dengan membuka pameran seni terbesar dengan menomorduakan tugas akhir di kampusnya. Namun pameran tersebut tidak berjalan lancar sehingga terjadilah pertengkaran diantara mereka, karena pertengkaran tersebut pacarnya membanting ponsel milik Aurora. Mengingat sudah empat tahun Aurora di negeri orang, ayahnya pun menanyakan kabar kuliahnya kepada Aurora, karena tidak dapat dihubungi ayahnya pun meminta kakak dan adiknya menyusul Aurora. Disinilah akhirnya kakak beradik ini menemukan makna kehidupan yang dimana selama ini mereka tridak dapat memahami ketika mereka bersama.

Disini kita dapat mengambil pelajaran bahwa “terkadang kita membutuhkan keberanian untuk mengambil keputusan”. (SAA)