JURNALIKA

Jurnalistik Politeknik AKA Bogor

Pakai Almamater Setiap Hari Selasa? Untuk Apa?

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Jurnalikanews– Penggunaan Almamater di kampus adalah salah satu hal untuk menunjukkan identitas mahasiswa melaksanakan studinya di kampus tersebut, hal ini juga berlaku bagi mahasiswa Politeknik AKA Bogor. Mahasiswa Politeknik AKA Bogor dihimbau menggunakan almamater setiap hari selasa secara rutin oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) IMAKA. Hal ini didapati informasi daring via Whatsapp dari masing-masing komti kelas pada Senin (19/12/2022). Dalam informasinya, mahasiswa dihimbau menggunakan almamater di hari selasa guna meningkatkan integritas mahasiswa dalam kepemilikan kampus. Adapun catatan yang ditambahkan dalam informasi tersebut adalah diharapkan memakai almamater di lingkungan kampus dan almamater diperbolehkan untuk tidak dipakai jika berada di kelas.

Dalam pelaksanaannya, penggunaan almamater pun disambut baik oleh mahasiswa/i Politeknik AKA Bogor pada Selasa (20/12/2022). Hal ini didasari oleh banyaknya mahasiswa yang memakai almamater di lingkungan kampus. Namun, tak sedikit pula mahasiswa yang tidak memakai almamater di lingkungan kampus. Banyaknya mahasiswa yang memakai almamater di kalangan tingkat 1. Adapun salah satu mahasiswa memberikan pendapatnya ketika diwawancarai oleh tim Jurnalika mengenai penggunaan almamater di hari Selasa. Menurutnya penggunaan almamater itu biasa dipakai di kegiatan tertentu, namun saat ini almamater dapat dipakai dengan bebas layaknya almamater itu tidak ada harga dirinya.

“Tujuannya kan katanya untuk menjiwai sebagai mahasiswa, tapi kan jadinya malah kaya almamater itu dipake doang, karena almamater itu biasanya dipakai di hari formal seperti saat ada kegiatan. Tapi sekarang malah bisa dipake bebas dan jadi seolah-olah almamater ini gak ada harga dirinya” Ujar salah satu mahasiswa ketika ditanya. Disisi lain, mahasiswa lain pun setuju dengan adanya kegiatan ini, karena sebagai identitas mahasiswa. “Adanya kebijakan penggunaan almamater AKA, sisi positifnya berguna banget sebagai identitas atau branding mahasiswa politeknik itu sendiri. Namun, menurut saya kebijakan ini tidak efektif karena tidak dibersamai oleh konsekuensi apabila mahasiswa tidak mematuhi kebijakan ini.” Ungkap pernyataan dari seorang mahasiswa yang setuju dengan kebijakan ini.

Branding itu sendiri akan lebih efektif jika langsung fokus dengan budaya seperti 6S. Dibandingkan dengan penggunaan almet yang persentase efektifnya lebih kecil. Karena dengan fokus kepada budayanya, eksternal kampus bisa menilai bahwa mahasiswa AKA memiliki nilai yang berakhlak dan beradab. Dan itu lebih diapresiasi ketimbang orang menilai kita hanya dari segi almet,” lanjutnya. (AA/NDS/AP/CH)