JURNALIKA

Jurnalistik Politeknik AKA Bogor

Kritik Kadar Gula Es Teh Indonesia Berujung Somasi, Berapa Batas Konsumsi Gula Harian?

Sumber : denpasar.suara.com

Jurnalikanews- Akhir-akhir ini, salah satu produk minuman Es Teh Indonesia ramai diperbincangkan warganet karena perusahaan ini melayangkan somasi ke konsumen setelah dikritik. Kasus dimulai saat seorang konsumen Es Teh Indonesia mengkritik produknya yang dianggap terlalu manis di media sosial. Alih-alih memberikan edukasi dan komunikasi langsung kepada konsumen, pihak Es Teh Indonesia melayangkan somasi dengan menyebut kritikan tersebut bisa dijerat dengan pasal di UU ITE.

Hal ini berawal dari cuitan akun Twitter @gandhoyy yang mengeluhkan kandungan gula terlalu banyak pada salah satu menu Es Teh Indonesia, yaitu Chizu Red Velvet. Ia menuliskan bahwa minuman tersebut seperti dibuat dari tiga kilogram gula dicampur bahan pembuat kue sehingga sangat manis dan menyebabkan diabetes. Permasalahan tersebut pun mereda setelah adanya permintaan maaf dari kedua belah pihak.

Berkaitan dengan peristiwa tersebut, pemerintah memperingatkan risiko diabetes yang mungkin membayangi konsumen apabila terlalu banyak dan sering mengonsumsi minuman atau makanan dengan gula secara berlebihan.

Data International Diabetes Federation (IDF) Atlas tahun 2021 menyebutkan bahwa Indonesia menempati peringkat ke-5 dengan jumlah penderita diabetes terbesar di dunia. Angka ini meningkat hampir dua kali lipat hanya dalam waktu dua tahun, dibandingkan tahun 2019 sebesar 10,7 juta. Jumlah serangan diabetes di Indonesia mencapai 18 juta pada tahun 2020. Dilaporkan bahwa sejak tahun 2014, diabetes adalah tiga tertinggi penyakit penyebab kematian di Indonesia. Hal ini dianggap cukup mengkhawatirkan, karena diabetes merupakan ‘ibu’ dari berbagai penyakit serius yang bisa meningkatkan risiko morbiditas dan mortalitas pasien. Beberapa komplikasi yang bisa terjadi akibat diabetes adalah stroke, gagal ginjal, pembuluh darah pecah ke otak, penyakit kardiovaskular, masalah di gigi dan mulut, serta masih banyak lagi.

Menurut edaran yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, setiap orang hendaknya mengonsumsi gula sebesar 10% dari total energi. Bila total energi yang diperlukan adalah 200 Kkal, maka setidaknya setiap orang dianjurkan mengonsumsi gula 4 sendok makan perhari atau setara dengan 50 gram.

Selain itu, dr. Ariana Suryadewi menyebut, bahwa sebenarnya saat ini sudah banyak jajanan minuman yang mengandung kandungan gula yang tinggi, namun seringkali konsumen tidak sadar bahwa jajanan yang dikonsumsinya tinggi gula. Misalnya, es kopi susu yang kadar gula dan susunya jauh lebih tinggi daripada kopinya.

Untuk mencegah gangguan kesehatan akibat konsumsi gula yang berlebihan, setiap orang wajib mengetahui kadar gula yang dikonsumsi dan membatasinya. Cara untuk membatasi konsumsi gula, dapat dilakukan dengan hal-hal berikut:

  1. Kurangi perlahan penggunaan gula pada minuman atau masakan.
  2. Ganti gula dengan perasa alami lainnya, seperti madu, gula jawa, atau jeruk nipis.
  3. Batasi konsumsi minuman bersoda atau dalam kemasan.
  4. Ganti makanan minuman penutup atau cemilan yang manis dengan buah atau sayur.
  5. Selalu baca informasi kandungan gula, garam, dan total kalori dalam makanan kemasan. (RLQ)

Referensi :

https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-6314264/heboh-es-teh-indonesia-somasi-pelanggan-menkes-ingatkan-aturan-soal-gula

https://www.suara.com/lifestyle/2022/09/25/163110/viral-kasus-minuman-manis-es-teh-indonesia-berapa-anjuran-konsumsi-gula-harian

https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-6322602/bukan-cuma-es-teh-kekinian-yang-tinggi-gula-dokter-sorot-efek-es-kopi-susu