

Jurnalikanews – Jumat, 17 September 2021 telah dilaksanakan acara talkshow. acara ini termasuk ke dalam rangkaian acara Orientasi Kemahasiswaan dan Pengenalan Kampus (OKPK) D4 Nanoteknologi Pangan Politeknik AKA Bogor. Acara ini mulai dilaksanakan dari pukul 10.00 WIB hingga pukul 11.35 WIB melalui platform Zoom dan dihadiri oleh kurang lebih 36 partisipan yang terdiri dari mahasiswa baru D4 Nanoteknologi Pangan Politeknik AKA Bogor dan beberapa panitia OKPK yang bertugas.
Acara talkshow ini membahas mengenai “Building Better Habbits“. Acara ini bertujuan untuk membiasakan kebiasaan yang baik untuk para mahasiswa baru, agar lebih siap menghadapi dunia kampus, “Kami mengadakan talkshow Building Better Habbits di OKPK D4 ini, karena kebiasaan kita akan sangat mempengaruhi kehidupan kita, jadi lebih baik kita memiliki kebiasaan yang baik, secara perlahan kita membentuknya menjadi lebih baik, dengan harapan dari panitia adalah para mahasiswa baru dapat merubah pola pikir mereka dan merubah cara kebiasaan mereka itu agar saat nanti mereka menjadi mahasiswa, terjun langsung melihat kehidupan perkuliahan, mereka bisa lebih siap mempersiapkan kebiasaan-kebiasaan baik mereka agar kedepannya jauh lebih baik dan mereka bisa lebih tertata,” ujar Syahla, salah satu Panitia Acara OKPK yang kami wawancarai.
Pemateri pada acara talkshow ini yaitu M. Ihsan Permana yang merupakan seorang Podcaster (Halodocsan) dan merupakan mahasiswa Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran 2019. Lalu yang bertugas sebagai moderator yaitu Bayu Santoso, Ketua Umum BSO PPBY dan merupakan Mahasiswa Politeknik AKA Bogor.
Penyampaian materi dalam acara ini sangat menarik, karena pemateri bukan hanya menyampaikan materi secara lisan, namun juga ditampilkan video menarik, sehingga pesan dapat tersampaikan dengan baik. Video yang ditampilkan yaitu berupa animasi kebiasaan dua orang yang berbeda dan saling bertolak belakang satu sama lain, orang pertama dengan kebiasaan rutin yang baik, dan orang kedua dengan kebiasaan yang buruk. Setelah menampilkan video, beberapa mahasiswa dipersilahkan untuk menyampaikan pesan yang terkandung dari video tersebut, sehingga percakapan dua arah terjalin dengan baik.
Pemateri dalam penyampaiannya, menyampaikan beberapa kutipan, salah satunya dari penulis sebuah buku “Atomic Habits” yaitu James Clear, ia mengatakan bahwa perubahan kecil akan berdampak pada suatu hal yang besar. 1% perbaikan setiap harinya, akan sama dengan kualitas hidup 37 kali lipat dalam setahun. Jadi dalam melakukan perbaikan, lakukanlah walau dengan langkah yang kecil. Ada empat komponen untuk membangun suatu kebiasaan, di antaranya:
- Cue, merupakan stimulus awal terhadap otak untuk memulai kebiasaan.
- Craving, tahapan untuk memotivasi setiap kebiasaan yang terjadi, atau mencari alasan untuk melakukan kebiasaan.
- Response, merupakan bentuk nyata kebiasaan yang anda tunjukkan.
- Rewards, merupakan akhir dari tujuan setiap kebiasaan dengan memberikan apresiasi kepada diri sendiri.
Pemateri juga menyebutkan bahwa untuk membangun kebiasaan yang lebih baik, ada beberapa faktor yang mendukung, seperti dari faktor pertemanan. Buat lingkungan pertemanan yang dapat memberikan kebiasaan yang baik. Selain itu, bisa dengan Notes, tempel catatan kebiasaan baik yang ingin dilakukan di tempat yang sering dilihat, agar kebiasaan tersebut bisa terus terlaksana.

Setelah penyampaian materi selesai, pemateri memberikan kesempatan untuk para mahasiswa menuliskan tentang keinginan diri untuk menjadi orang yang seperti apa dan apa kebiasaan baik yang ingin mulai dilaksanakan oleh para mahasiswa dari saat ini, dan dua orang mahasiswa diminta untuk menyebutkannya. “Namaku Melinda Oktaviani, aku ingin dikenal sebagai orang yang produktif, bisa melakukan kegiatan dengan disiplin, dan bisa me-manage waktu. Aku harus membiasakan diri untuk melakukan kegiatan dengan niat, dan benar-benar dilakukan. Kebiasaan baruku dimulai hari ini,” ujar Melinda, salah satu perwakilan mahasiswa.
Acara pun dilanjutkan dengan tanya jawab, dan diakhiri dengan closing statement dari pemateri dan kesimpulan dari moderator. Acara ini berjalan dengan lancar, walaupun harus terlaksana secara daring, materi dapat tersampaikan dengan baik. “Untuk kendala tadi hampir tidak ada semuanya bisa dihandel, mungkin tadi itu terkendala dari sinyalnya saja, baik dari pemateri maupun peserta, kalau sinyal kita tidak mengatur ya apakah harus baik atau tidak, tapi kita cuman bisa mengusahakan yang terbaik”, ujar Syahla saat kami tanyakan mengenai kendala saat berlangsungnya acara. (NPA/RLQ)