Jurnalikanews – Usia emas atau Golden Age (usia 3-6 tahun) seorang anak merupakan waktu di mana bahasa anak mulai mengalami kemajuan yang pesat. Pada usia tersebut, kemampuan anak berbahasa akan semakin matang dan dapat mulai diperkenalkan dengan bahasa asing. Kemampuan berbahasa adalah aset yang tak ternilai bagi anak, karena merupakan salah satu indikator yang menentukan perkembangan kognitif sang anak di kemudian hari. Tahap perkembangan bahasa dimulai sejak bayi, yaitu pada tahap pralinguistik dan berlanjut hingga tahap kompetensi (dewasa).
Dilansir dari Kompas.com, orang tua kerap ragu untuk mengenalkan bahasa asing ke anak. Belajar bahasa asing sejak dini dianggap dapat menyebabkan kebingungan bahasa pada anak yang dapat berujung kepada masalah lainnya seperti masalah bersosialisasi dan terlambat bicara. Hal ini dijelaskan sebagai mitos oleh Roslina Verauli, seorang psikolog anak dan keluarga. Vera menjelaskan, hal yang akan terjadi ketika anak dipaparkan lebih dari satu bahasa adalah terjadinya peleburan dari bahasa-bahasa tersebut (code mixing). Menurutnya, hal itu adalah hal yang wajar terjadi dan merupakan proses sang anak untuk menguasai bahasa yang diperkenalkan dengan baik. Kondisi ini akan hilang dengan sendirinya seiring beranjaknya usia anak.
Selain itu, Vera juga menjelaskan bahwa menjadi multilingual justru memberikan anak sebuah pengalaman yang dapat membentuk kemampuan anak untuk beradaptasi lebih baik terhadap lingkungan. Anak dengan multilingual selain memiliki kemampuan kognitif lebih baik juga akan memiliki kemampuan personal dan sosiokultural yang lebih baik dibandingkan dengan anak yang monolingual. Menurut dia, sebuah penelitian menunjukkan penerapan multilingual dalam jangka panjang dapat mempengaruhi struktur dan fungsi otak yang salah satunya mendukung anak dalam menghafal, mengingat, memahami, menganalisa, dan fleksibilitas berpikir anak.
Lantas, apa saja manfaat belajar bahasa asing sejak dini? Ada beberapa manfaat yang dapat dirasakan baik oleh anak maupun orang tua. Manfaat yang pertama adalah anak tidak akan merasa asing atau aneh dengan bahasa asing karena sudah mempelajarinya dari kecil sehingga tidak menjadi momok yang menakutkan. Kedua, anak yang menguasai bahasa asing (khususnya bahasa Inggris) dinilai memiliki kemampuan atau skill lebih yang memudahkannya menjalani masa sekolah. Skill bahasa asing membuat sang anak mempunyai nilai lebih di mata guru dan teman-temannya. Manfaat yang terakhir adalah mempelajari bahasa asing dapat mempersiapkan anak untuk lebih matang menghadapi masa depan. Jika ingin berkarir, kemampuan berbahasa asing sangat diperhitungkan di dunia kerja. Apabila anak ingin melanjutkan pendidikan di luar negeri, penguasaan bahasa asing tentu akan menguntungkan juga karena akan mempermudah anak dalam berkomunikasi dalam kesehariannya. (ANS)