

Jurnalikanews- Kalian pasti tidak asing mendengar kata ‘Pandemi Covid-19’. Pandemi Covid-19 yang menyebar luas pada dunia ini sudah lebih dari enam bulan terakhir ini berdampak terhadap perubahan aktivitas masyarakat terutama pada aktivitas belajar mengajar. Proses belajar mengajar dilakukan secara pembelajaran daring (online learning) yaitu pembelajaran yang dilakukan dirumah dan hanya bertatap muka melalui media sosial saja. Proses pembelajaran daring (online learning) menjadi sebuah pilihan Kementerian Pendidikan untuk mencegah proses penyebaran virus Covid-19 ini. Pendidikan daring (online learning) ini tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa saja tetapi dilakukan oleh berbagai tingkatan yaitu pendidikan tingkat jenjang TK, SD, SMP, SMA, hingga Perguruan Tinggi.
Akan tetapi, banyak pengajar bahkan pelajar yang gagap teknologi. Pembelajaran daring (online learning) ini menggunakan media pembelajaran seperti google meet, google classroom maupun media lainnya. Tidak sedikit pengajar maupun pelajar yang mengerti akan sistem pembelajaran daring (online learning) dan pembelajaran ini diharuskan memiliki kuota internet yang lebih banyak untuk digunakan pada media pembelajaran tersebut. Karena, tidak semua pengajar dan pelajar memiliki media sosial, bahkan tidak semua mampu membeli laptop, handphone dan kuota internet. Pembelajaran daring (online learning) yang belum dipersiapkan secara matang ini tentu berdampak terhadap metode pembelajaran yang dilakukan oleh para pengajar dan juga pelajar. Dalam pembelajaran daring (online learning) ini para pengajar memberi tugas yang sangat banyak kepada pelajar. Sebenarnya, tidak semua pelajar mengerti apa yang dijelaskan para pengajar karena seringkali bermasalah dengan kuota internet, jaringan maupun laptop atau handphone yang bermasalah.
Pada pandemi Covid-19, kementerian bahkan pemerintah harus saling bahu membahu mempersiapkan kualitas jaringan agar stabil, kesehatan dan intelektualitas para pengajar dan pelajar untuk bisa beradaptasi di keadaan pandemi Covid-19. Di keadaan pandemi ini pula, harus memerlukan inovasi dan kreasi sehingga pengajar bahkan pelajar tidak mengalami kejenuhan dan selalu semangat dalam aktivitas belajar mengajar. Pembelajaran daring (online learning) tidak hanya sekedar tanya jawab dan memberikan tugas yang banyak kepada pelajar. Melainkan, pembelajaran daring (online learning) ini harus dilakukan layaknya pembelajaran seperti biasanya yang bisa dimengerti oleh para pelajar. (YEP)