JURNALIKA

Jurnalistik Politeknik AKA Bogor

WOW! Ini Dia Teknologi NASA yang Sekarang Sudah Mulai Digunakan di Mobil, Penasaran?


(Sumber gambar: https://akcdn.detik.net.id/visual/2020/09/08/modular-robotic-vehicle-mrv-buatan-nasa_169.jpeg?w=650)

JurnalikaNews – Badan penerbangan dan antariksa Amerika Serikat (AS) atau yang sering kita dengar dengan sebutan NASA (National Aeronautics and Space Administration) memang selalu menjadi hal yang menarik untuk diperbincangkan. Kali ini yang menjadi topik hangat ialah teknologi yang diciptakan oleh NASA saat ini bukan hanya tentang membangun roket, satelit, ataupun pesawat luar angkasa lainnya, namun para ilmuwan NASA juga merancang teknologi yang bisa digunakan kendaraan di bumi. Luar biasa sekali bukan?

Pada umumnya, pemanfaatan teknologi itu digunakan untuk keakurasian, kekuataan, ketangguhan, durasi dan lain-lain. Seperti dikutip dari website www.thedrive.com, ada beberapa teknologi roket NASA yang telah diturunkan untuk kendaraan jalan raya. Pengembangan itu memberikan manfaat bagi manusia dan para pengguna mobil. NASA dalam situs resminya menjelaskan setidaknya ada enam teknologi yang cocok untuk kendaraan di bumi, berikut penjelasannya.

  • Sensor Tekanan dan Ban Super Elastis

Ketika pesawat ruang angkasa telah selesai mengorbit, maka Ia tentunya harus kembali lagi ke bumi. Pada saat mengorbit, secara otomatis ban pesawat ulang-alik ruang angkasa secara tidak digunakan karena Ia terbang sangat jauh di atas atmosfir. Namun, pesawat tersebut harus kembali lagi ke bumi. Maka dari itu, agar bisa kembali lagi mendarat ke bumi dengan selamat, tentunya ban pesawat ruang angkasa harus tetap terjaga prima. Jangan sampai pas mendarat, kondisi ban tidak dijaga, dan dapat menimbulkan kecelakaan yang lebih besar lagi dan mencelakakan misi astronot. Hal-hal yang demikian ini sangat berbahaya bagi manusia yang berada di dalam pesawat luar angkasa tersebut.

(Sumber gambar: https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2020/09/08/ban-super-elastis-nasa_169.jpeg?w=620)

Untuk menjaga supaya tekanan ban pesawat tetap terdeteksi setiap saat, pada tahun 1990, NASA mengontrak sebuah perusahaan elektronik kecil untuk mengembangkan sensor tekanan ban mandiri yang bisa dikendalikan dari jarak jauh. Dari hasil pengembangan itu, perusahaan tersebut menyadari bahwa teknologi tersebut dapat diaplikasikan pada industri otomotif di masa sekarang ini.

Kini derivative dari sensor tersebut dapat ditemukan pada jutaan ban mobil yang beredar di seluruh dunia. Dan hasilnya, silent protector itu bisa menyelamatkan ratusan ribu nyawa manusia dari insiden pecah ban karena tekanan udara kurang. Wah, hebat sekali bukan?

Selain itu, NASA juga telah membuat ban super elastis yang tidak memerlukan udara seperti ban konvensional. Ban yang terinspirasi ban kendaraan di bulan saat misi Apollo ini dibuat menggunakan material memory alloy yang mampu menopang beban berat di medan rusak. Ban ini memiliki traksi sangat baik dan tahan kerusakan akibat tusukan. Ban juga tidak mungkin kempis, jadi dipercaya bisa meningkatkan konsumsi bahan bakar dan keselamatan.

  • Keergonomisan Jok Mobil
Sumber gambar : https://www.liputan6.com/otomotif/read/4349413/siapa-sangka-4-teknologi-nasa-ini-digunakan-di-mobil#

Ternyata keergonomisan kursi atau jok pada mobil itu hasil pengembangan teknologi roket NASA loh. Bagaimana ceritanya ya? Jadi,  sewaktu astronot pertama kali boarding ke Skylab pada tahun 1973, postur alami badannya difoto oleh NASA. Foto itu digunakan untuk dijadikan panduan dalam membuat tata letak ruang kerja di dalam pesawat ruang angkasa. Mobil dengan brand Nissan lah yang pertama kali mengaplikasi teknologi ini ke mobil jalan raya. Pada tahun 2005, setelah pabrikan meriset postur tubuh pembalap yang kelelahan, Nissan memanfaatkan pendekatan teknologi NASA itu untuk mempelajari postur tubuh manusia. Setelah melakukan pengembangan beberapa tahun, pabrikan mengaplikasikan teknologi NASA itu ke jok Nissan Altima tahun 2013.

  • Sensor Akurat Masalah Mesin

Saat mengembangkan sensor untuk memonitor mesin turbojet, ilmuwan NASA menyadari telah membuat perangkat revolusioner. Menurut NASA mereka sudah menemukan alat ringkas, efisien, kuat, dan mudah diinstal dengan akurasi tinggi dan analisa langsung. Tak heran jika teknologi ini digunakan oleh kebanyakan brand mobil.

  • Foil Penyekat Panas

Apakah anda tahu? Bahwa temperatur kokpit mobil balap itu memiliki panas luar biasa. Anda tidak akan merasa nyaman, dan akan sangat kepanasan berada di dalamnya. Pasalnya, pada mobil balap tidak ada AC, tak seperti mobil-mobil jalan raya karena memang peruntukannya untuk motorsport. Saking panasnya, suhu di dalam mobil balap F1 dapat mencapai 550C, sedangkan di mobil balap NASCAR bisa sampai 710C.

Pada pertengahan tahun 1990, pembalap stock car Bobby Allison mengunjung Kennedy Space Center. disana ia melihat keberadaan foil (kertas timah) yang bobotnya ringan yang difungsikan sebagai penyekat panas. Terbesitlah dibenaknya ide untuk menerapkannya pada mobil balap NASCAR. Ia pun memasang Ford Thunderbird yang dipinjam dari Penske Racing dengan 2 kg material kertas timah itu. Sesaat setelah digunakannya kertas timah tersebut, suhu kokpit mobil turun sampai 100C. Setelah melewati sejumlah uji coba yang dilakukan Rusty Wallace, NASCAR akhirnya memberikan persetujuan material itu bisa dipakai di medan balap.

  • Desain Gir
Sumber gambar : https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2020/09/08/desain-gir-nasa_169.jpeg?w=620

Komponen seperti transmisi, power window, wiper, mesin, dan motor listrik, ataupun setir menggunakan gir dan juga dengan desain yang berbeda-beda. NASA telah menciptakan gir khusus yang bisa diaplikasikan untuk berbagai macam sistem mekanis.NASA mengklaim desain gir itu sebagai terobosan arsitektur mekanis yang menghasilkan komponen dengan bobot lebih rendah, ukuran lebih kecil, dan lebih irit biaya produksi namun tetap dapat meningkatkan performa dan ketahanan beban. (IYMI)