JURNALIKA

Jurnalistik Politeknik AKA Bogor

SANG PENGABDI NEGERI

sekolah-300x225Lihatlah betapa melimpahnya Sumber Daya di negeri kita ini. Dengan luas total wilayah adalah 7,81 juta km² yang terdiri dari 2,01 juta km² daratan, 3,25 juta km² lautan, dan 2,55 juta km² Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) sebagai Sumber Daya Alam dan populasi penduduk adalah 266 juta jiwa sebagai Sumber Daya Manusia cukup mengherankan memang jika negeri ini bukan termasuk dalam jajaran negara maju di dunia. Namun, kenyataan memang demikian. Salah satu faktor yang menyebabkan hal tersebut yaitu kurangnya jumlah SDM yang berkualitas sehingga tidak mampu mengolah SDA yang ada.images-300x195

Di daerahku, sorong (papua barat) yang letaknya di ujung timur negeri seakan luput dari perhatian pemerintah. Hampir dari segala aspek kami tertinggal dari daerah lain di negeri ini. Padahal, daerah kami merupakan salah satu penyumbang terbesar devisa negara dengan sektor pertambangannya. Akan tetapi, sektor tersebut justru dikelola oleh pihak asing yaitu PT. Freeport . Melihat kondisi tersebut, aku sebagai anak bangsa berkeinginan untuk terjun langsung memajukan kualitas SDM khususnya di daerahku ini. Dengan harapan, daerahku dapat mengejar ketertinggalan dari daerah lain meskipun tidak secara signifikan bahkan pada masa depan anak bangsa yang mengelola SDA-nya sendiri tanpa campur pihak asing khususnya di daerahku ini, di sektor pertambangan. Sebenarnya ada banyak faktor yang menghambat keinginanku, mulai dari orang tua yang kurang setuju dengan alasan ilmuku belum cukup untuk terjun langsung hingga temanku yang berkata aku akan kehilangan masa mudaku. Namun, aku tidak sedikit pun menghiraukan mereka karena aku pikir di luar sana masih banyak orang yang memiliki ilmu lebih tinggi dariku atau mereka yang seusiaku belum tentu memiliki keinginan sepertiku. Menurutku, dalam berbuat kebaikan tidak perlu menunda ataupun memaksakan, cukup dengan memberikan apa yang kita miliki saja, dan memang butuh pengorbanan dalam menjalaninya. Tidak terasa, tiga tahun sudah berlalu. Sekarang, daerahku telah mengalami perkembangan secara perlahan . Salah satunya anak-anak usia sekolah dasar yang tidak dapat membaca sekarang sudah dapat membaca bahkan telah dibangun sekolah dasar meskipun kondisi yang memprihatinkan namun hal tersebut lebih baik dari sebelumnya yang tidak ada sama sekali. Keinginanku tersebut terinspirasi oleh kakekku yang pernah memberikan ‘wejangan’ kepadaku yang kemudian aku tuliskan dalam sebuah catatan kecil. Beliau berkata :

“Pintar bukan mereka yang mahir matematika ataupun fisika yang hanya mengandalkan angka dan logika. Pintar adalah mereka yang peka dan dapat menerka kondisi yang ada sekitarnya karena mereka sadar akan kembali diantara dua tempat, abadi di surga atau kekal di neraka.”

Muhammad Rizky Afrizal_Politeknik AKA Bogor_Dari Aku Untuk Ibu pertiwi