JURNALIKA

Jurnalistik Politeknik AKA Bogor

WHAT YOU NEED TO KNOW ABOUT PSYCHOPATHY

pisokopat
Jurnalikanews— Mungkin hampir semua orang baik dari kalangan remaja maupun dewasa mengetahui kata Psikopat. Banyak dari kita mengartikan kata tersebut sebagai orang yang mempunyai gangguan kejiwaan dimana individu yang terdiagnosa gangguan ini sangat suka melukai orang lain. Bahkan tak jarang di temukan novel, film, atau komik yang memiliki karakter psikopat dengan kondisi dimana karakter tersebut suka menyakiti orang lain sehingga individu yang terdiagnosa psikopat tak jarang disebut sebagai “pembunuh”. Hal ini menyebabkan pengertian dari “psikopat” itu sendiri menjadi buram.
Secara karakteristik umumnya psikopat didefinisikan sebagai seseorang yang manipulatif, tidak memiliki emosi, pembohong, percaya diri tinggi. Psikopat memang dipertimbangkan sebagai salah satu gangguan mental tapi tidak termasuk ke dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) edisi kelima. Psikopat terkadang disamakan dengan Antisocial PD, salah satu gangguan mental klauster B, walaupun kedua gangguan tersebut memiliki banyak perbedaan.
Menurut para ahli, ada 2 penyebab mengapa seseorang dapat memiliki gangguan ini. Pertama, gangguan ini berasal dari gen. Salah satu contohnya adalah seorang ahli ilmu syaraf bernama James Fallon di UC Irvine School of Medicine. Pada 2005, Fallon menyadari pola yang ada pada scan otak beberapa kriminal yang terdiagnosa psikopat. Lalu suatu hari ia melakukan scan otak pada beberapa orang secara acak dan pada hasil scan terakhir ia terkejut dengan hasilnya. Scan yang terakhir adalah scan otak miliknya. Jika di lihat dari hasil scan otaknya maka terlihat pola yang sama dengan scan otak milik kriminal yang terdiagnosa psikopat. Lalu ia mengecek gen miliknya, pada gen miliknya terdapat gen yang disebut sebagai MAO-A (monoamine oxidase A), dan ini cukup kontroversial untuk alasan yang jelas. Gen ini membuat suatu protein yang menghancurkan beberapa senyawa kimia yang berperan sebagai pengontrol pola pikir dan tingkah laku kita.
pisokopat2
Penyebab yang kedua adalah faktor tidak langsung seperti lingkungan hingga trauma masa kecil. Namun berdasarkan kedua penyebab tersebut, karakteristik indicidu yang terdiagnosa psikopat pun cenderung berbeda. Menurut Karpman (1941), Seorang yang diagnosa psikopat dengan faktor gen disebut Primary Psychopathy sedangkan jika faktor penyebabnya adalah faktor tidak langsung disebut Secondary Psychopathy. (IA).
Sumber
https://amp.businessinsider.com/psychopath-who-studies-psychopaths-2015-7