JURNALIKA

Jurnalistik Politeknik AKA Bogor

Teror Bom Surabaya

surabaya
Jurnalikanews- Belum habis kesedihan warga Indonesia karena erupsi gunung Merapi yang terjadi pada Jumat 11 Mei 2018, yang mengeluarkan asap tebal abu vulkanik Merapi dan menyelimuti Kota Yogyakarta setinggi 5,5 kilometer. Indonesia kembali dilanda duka karena pada hari Minggu, 13 Mei 2018 terjadi aksi bom bunuh diri yang terjadi di tiga gereja di Surabaya. Total korban tewas yaitu 10 orang dan 41 orang mengalami luka-luka, dua di antaranya adalah anggota Kepolisian RI. Aksi bom bunuh diri tersebut terjadi di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Gereja Kristen Indonesia, dan Gereja Pantekosta.
Ledakan bom bunuh diri tersebut terjadi dalam waktu hampir bersamaan, antara pukul 06.00 hingga 08.00 WIB. Serangan bom pertama terjadi di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, Kecamatan Gubeng pada pukul 06.30 WIB. Sekitar pukul 07.15 WIB, menyusul serangan bom kedua di Gereja Kristen Indonesia Jalan Raya Diponegoro. Dan serangan bom terakhir terjadi di Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno pada pukul 07.53 WIB.
Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV(14/5), Kapolri Jenderal Tito Karnavian secara resmi mengungkap pelaku bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya adalah satu keluarga. Seorang suami istri dan keempat anaknya yang merupakan warga Wonorejo, Rungkut, Surabaya. Kepala keluarga adalah Dita Supriyanto. Dita menyerang Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuno. Saat itu Dita menaiki minibus dan menabrakannya ke gereja hingga terjadi ledakan. Sebelumnya, Dita sempat menurunkan anak dan istrinya di depan Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro. Kemudian istrinya Puji Kuswati dan dua anaknya meledakkan bom di depan gereja. Bom diletakkan di pinggang Puji dan di paha anaknya. Sedangkan di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, bom bunuh diri diledakkan dua anak laki-laki Dita. Keduanya membawa bom dengan cara dipangku. Mereka memaksa masuk ke gereja dengan sepeda motor.
Belum habis dengan aksi bom bunuh diri di gereja, pada hari Senin 14 Mei 2018 terjadi aksi bom bunuh diri juga di Mapolrestabes Surabaya pada pukul 08.50 WIB. Lokasi aksi ini berada di pintu masuk Mapolrestabes Surabaya. Bom bunuh diri meledak di pintu masuk Markas Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya. Bom dibawa oleh empat orang yang mengendarai dua motor, salah seorangnya adalah perempuan dewasa. Terdapat empat polisi dan enam warga terkena bom, terdapat pula seorang anak perempuan yang dibawa oleh teroris, ia selamat dan telah dibawa ke rumah sakit. Aksi ini juga dilakukan oleh satu keluarga dengan pelaku berinisial TM.
Sejumlah media asing juga ikut menyoroti aksi ini. Media asal Inggris, BBC, mewartakan aksi bom bunuh diri di Mapolrestabes Surabaya. Aksi tersebut dilakukan oleh lima orang anggota keluarga yang mengendarai dua sepeda motor. Media asal Amerika juga ikut menyorotinya dengan menulis judul “Keluarga militan melibatkan anak dalam serangan bom bunuh diri di kantor polisi Indonesia”. Media asing di negara lain juga ikut menyoroti kejadian ini baik itu di media Asia maupun di Eropa.(OK)
Sumber: tribunnews.com

  • Instgram : @Jurnalika
  • Line : @igx5444h
  • Website : jurnalika-News.com
  • Twitter : @jurnalika
  • Facebook : Jurnalika Bogor
  • YouTube : Jurnalistik Politeknik AKA