JURNALIKA

Jurnalistik Politeknik AKA Bogor

PESONA GORDANG SAMBILAN MANDAILING NATAL

Jurnalikanews-.Indonesia adalah negara yang memiliki pesona sangat menarik. Pesonanya bisa terlihat dari keberagamannya di tiap-tiap daerah. Salah satunya yaitu keberagaman budaya dari daerah Mandailing Natal, Sumatera Utara. Budaya yang paling terkenal dari Mandailing Natal adalah “Gordang Sambilan”. Gordang sambilan ialah jenis alat musik pukul seperti bedug yang berjumlah sembilan buah gendang dengan ukuran yang berbeda. Ukuran dan panjang dari kesembilan gendang tersebut bertingkat mulai dari yang paling kecil sampai kepada yang paling besar. Gendang-gendang tersebut ukurannya bergradasi lalu dijadikan satu kesatuan.

Gendang ini tidak berdiri sendiri. Melainkan dilengkapi dengan alat musik lainnya. Alat musik itu terdiri dari beberapa buah gong, sepasang simbal kecil (tali sasayat), dan alat musik tiup yang bernama sarune atau saleot. Kesembilan gendang pada gordang sambilan mempunyai nama sendiri yang tidak sama di semua tempat di Mandailing Natal. Nama-nama instrumen gordang sambilan dari yang besar hingga yang kecil adalah : (1) Jangat (Siangkaan); (2) Jangat (Silitonga) ; (3) Jangat (Sianggian); (4) Pangaloi; (5) Pangaloi; (6) Paniga; (7) Paniga; (8) Udong-Kudong; dan (9) Eneng-Eneng.  Gordang sambilan  tidak hanya dimainkan oleh  satu orang saja tetapi dimainkan lebih dari dua orang. Gordang sambilan mempunyai bentuk dan bunyi yang unik dan khas. Gordang Sambilan terbuat dari kayu ingul (Ruta angustifola). Kayu ini sejenis kayu hutan dengan dinding serat yang tebal dan tidak mudah pecah. Kayu ini juga memiliki ketahanan terhadap air.

gordang

Sumber: Madina.go.id

Gordang sambilan dipercaya memiliki nilai-nilai  luhur dan sakral. Oleh karena itu, gordang sambilan ditempatkan pada bangunan khusus yang dinamakan Sopo Godang (Balai Sidang Adat), letaknya berdekatan dengan tempat kediaman raja yang disebut Bagas Godang.

gordang 2

Sumber : News.lewatmana.com

Gordang sambilan biasanya dimainkan pada upacara perkawinan yang dinamakan Orja Godang Markaroan Boru dan upacara kematian yang dinamakan Orja Mambulungi. Selain itu, gordang sambilan juga dimainkan pada saat malam lebaran. Gordang sambilan digunakan  berdasarkan kepentingan pribadi, oleh karena itu harus lebih dahulu mendapat izin dari pemimpin tradisional yang dinamakan Namora Natoras dan Raja Panusunan Bulung sebagai kepala pemerintahan setempat. Penggunaan gordang sambilan dalam upacara adat disertai dengan peragaan benda-benda kebesaran adat lainnya seperti bendera adat yang dinamakan tonggol, payung kebesaran yang dinamakan payung raranagan, dan berbagai jenis senjata seperti pedang (podang) serta tombak (sijabut). Gordang sambilan hanya ada di daerah Mandailing Natal. Oleh karena itu, kebanyakan dari masyarakat Indonesia belum terlalu mengenal salah satu kebudayaan dari Mandailing Natal ini. Tetapi, semenjak pernikahan dari putri Presiden Joko Widodo, gordang sambilan mulai dikenal oleh masyarakat di seluruh Indonesia.

(YULINDA SARI_Institut Pertanian Bogor_Kebudayaan)