JURNALIKA

Jurnalistik Politeknik AKA Bogor

bogor kaya aka tarian

Gelar Inovasi Daerah 2017 Kabupaten Bogor

Jurnalikanews-Bogor adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini terletak 59 km sebelah selatan Jakarta, Bogor dijuluki sebagai “Kota Hujan” atau yang lebih melekat lagi dengan julukan “Kota Sejuta Angkot”. Sebagai salah satu kota besar di Indonesia, Bogor kaya akan tempat wisata dan makanan.

Selain makanan dan tempat wisata Bogor juga kaya akan kebudayaan seperti tari-tarian dan alat musik. Salah satu contoh tarian khas Kota Bogor adalah Rampak Gendang,“Rampak” berasal dari bahasa Sunda yang bermakna serempak, jadi rampak gendang bisa diartikan sebagai pertunjukkan gendang yang dimainkan secara bersama-sama. Tarian ini memadukan suara gendang dan gamelan dengan irama yang ceria dan energik dengan diiringi gerakan tarian yang kompak bahkan pemain gendang akan menggerakan kepala serta badan mereka sambil berteriak agar suasana semakin bersemangat. Selain gendang dan gamelan tarian rampak gendang menggunakan alat musik rebab, gitar, dan alat gamelan yang lain.

Dalam pementasan Rampak Gendang paling sedikit dimainkan 6-10 orang biasanya penari Rampak Gendang akan sekaligus menjadi penabuh gendang. Penari Rampak Gendang mengenakan pakaian khas Sunda yaitu takwa, sinjang, dan udeng (ikat kepala). Melalui tari Rampak Gendang dapat tercerminkan bahwa masyarakat Sunda memiliki hubungan yang harmonis, akur, berlandas sikap gotong royong, serta keceriaan karena bagi mereka yang menyaksikan kesenian Rampak Gendang ini akan terhibur dan senang.

Dalam perkembangannya tarian Rampak Gendang sudah sering dikolaborasikan dengan kesenian yang lain,seperti tari Jaipong atau dijadikan sebagai pengiring lagu pop bahkan dipadukan dengan gamelan Jawa, sehingga menghasilkan sebuah pertunjukkan Rampak Gendang yang berbeda dari biasanya.

Rampak Gendang mulai dikenal dimancan negara. Salah satu contohnya di Amerika Serikat ada universitas yang membuka mata kuliah kesenian Indonesia, dengan dosen dari Indonesia, mata kuliah tersebut mempelajari tentang kesenian Rampak Gendang. Dikesempatan lain saat kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud ke Indonesia, Denny Malik menyiapkan beberapa tarian Nusantara untuk menyambut rombongan Raja Salman, salah satu tarian yang akan ditampilkan adalah tarian Rampak Gendang.

953_hut-pramuka-3-

sumber foto : http://jabarprov.go.id/assets/images/galeri/953_hut-pramuka-3-.jpg

Selain Rampak Gendang ada satu tarian lagi khas Bogor yang tak kalah terkenalnya yaitu  tarian Wayang Hihid. Tarian ini dikreasikan oleh Ade Suarsa pada tahun 2009 beliau terinspirasi dari hihid (kipas), hihid terbuat dari anyaman bambu yang melambangkan kesederhanaan yang terdapat dalam kehidupam masyarakat.

Tari Wayang Hihid merupakan tari kreasi baru yang berakar dari cerita wayang dengan bentuk wayang berkepala sembilu, busana karung bolong, bertabur biji saga dan potongan ranting.Tarian Wayang Hihid menyerupai cerita Wayang Wong yang tokoh wayangnya diperankan oleh manusia.

Bentuk penyajian tarian Wayang Hihid berupa tarian yang dikemas dengan sebuah drama pewayangan. Pada awalnya seorang dalang akan membacakan kakawean  sebagai bubuka (pembukaan), kemudian dengan irama yang ramai 6 orang penari perempuan membawa hihid—yang menggambarkan kehidupan di masyarakat—dengan gerakan yang energik dan di tengah adegan tari datang 2 orang penari laki-laki sebagai Jangkrik Gombong melambangkan angin baik dan Jongjrong Maruta yang melambangkan angin jahat. Kedua angin ini melambangkan hawa nafsu manusia ketika sedang mendapatkan masalah dan cara menyelesaian masalah yang dihadapinya.

Tarian Wayang Hihid mendapat predikat terbaik pertama dalam Kirab Wira Budaya Tingkat Nasional yang digelar di Area Tugu Utama Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta pada tahun 2013.

 
(Atiah Fauziyah_MAN 1 Kota Bogor_Kebudayaan)