Jurnalikanews- Beasiswa merupakan bentuk apresiasi kepada mahasiswa yang berprestasi berupa bantuan biaya pendidikan. Seperti institusi lainnya, Politeknik AKA Bogor juga menyelenggarakan program beasiswa untuk para mahasiswanya. Program ini sudah ada sejak tahun 2012 dengan nama “Bimbingan Konseling Mahasiswa Berprestasi”, namun sekarang berganti nama menjadi “Beasiswa Berprestasi”. Tujuan dilaksanakannya program ini adalah untuk memberikan beasiswa kepada mahasiswa Politeknik AKA Bogor yang berprestasi.
Mekanisme dari program beasiswa berprestasi,yaitu seleksi dari IPK, wawancara, dan evaluasi. Persyaratan IPK yang harus dipenuhi tiap prodi berbeda-beda, dengan alasan pertimbangan rentang IPK mahasiswa tiap prodi. Syarat IPK tiap prodi tersebut adalah:
- Program Studi PL : 3,00
- Program Studi PMIP : 3,10
- Program Studi AK : 3,25
Tahap selanjutnya adalah wawancara, yang dilaksanakan untuk memastikan berkas yang dikirimkan benar. Tahap yang terakhir yaitu evaluasi, evaluasi dilakukan oleh kaprodi beserta sekprodi untuk memastikan siapa yang berhak mendapatakan beasiswa tersebut. Untuk kuota penerima beasiswa sendiri yaitu sebanyak 80 orang yang terbagi atas 56 orang untuk prodi AK, 12 orang untuk prodi PLI, dan 12 orang untuk prodi PMIP. Pihak kampus mengungkapkan bahwa pembagian kuota ini belum bisa ditambah karena mempertimbangkan prestasi yang dijadikan prasyarat.
Setiap tahunnya dana yang diberikan kepada penerima beasiswa yaitu sebesar Rp.1.000.000,- per orang. Dana yang dianggarkan untuk beasiswa ini disetujui oleh Kemenperin pada bulan Desember untuk periode 2018/2019. Maka dari itu, program Beasiswa Berprestasi ini selalu diadakan pada akhir tahun. Untuk syarat peserta yang bisa mengikuti program ini yaitu hanya mahasiswa Politeknik AKA Bogor tingkat dua dan tingkat tiga, hal ini dikarenakan evaluasi yang dilakukan berdasarkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) semester satu sampai dua (untuk tingkat dua) dan semester satu sampai empat (untuk tingkat tiga). Sedangkan untuk mahasiswa tingkat satu belum bisa mengikuti program ini karena belum memiliki IPK.
“Harapannya banyak perusahaan yang akan memberikan beasiswa, baik alumni maupun yang lain selain dana beasiswa yang diberikan oleh Kemenperin. Sehingga bagi mahasiswa yang tidak bisa mengikuti program Beasiswa Berprestasi di akhir tahun, dapat mengikuti program beasiswa lain yang periodenya di pertengahan tahun, seperti beasiswa BNI kemarin,” Ungkap Ibu Kartini, saat ditemui diruangannya pada Rabu (14/12) lalu. (D7/Noefa)
Sumber gambar : mysch.id