JURNALIKA

Jurnalistik Politeknik AKA Bogor

Membaca Kepribadian Dari Pakaian

1
Image Source : Google

     Jurnalikanews – Pakaian yang kita kenakan secara tidak langsung akan menunjukkan siapa diri kita sebenarnya. Kita dapat menganalisis asal, kesibukan, bahkan kepribadian orang melalui pakaian yang dikenakannya. Umumnya, pakaian digunakan sebagai pelindung tubuh, baik dari pengaruh cuaca atau untuk menutupi anggota tubuh tertentu demi menjaga nilai-nilai kesopanan. Selain itu, pakaian juga adalah sebuah produk seni yang mengedepankan keindahan.

        Meski demikian, sebenarnya ada fungsi lain dari pakaian yang jarang kita sadari, yaitu sebagai alat komunikasi non-verbal. Pakaian dapat membantu kita mengamati seseorang bahkan saat pertama kali bertemu. Dalam hal ini pepatah “ Don,t judge a book by the cover” akan terpatahkan. Karena, ketika kita pertama kali bertemu seseorang maka hal pertama yang akan kita perhatikan adalah penampilannya. Pakaian apa yang ia kenakan, seperti apa riasan wajahnya, bagaimana model rambutnya dan lain sebagainya.

        Gaya berpakaian memang bisa dipengaruhi oleh banyak hal, mulai dari budaya, keluarga, lingkungan, kepribadian, hingga trend fashion. Itulah sebabnya mengapa orang-orang bisa memiliki selera yang berbeda soal pakaian. Tapi, bagaimanapun juga, pakaian tetap merupakan alat komunikasi non-verbal yang dapat digunakan.

          Dengan melihat pakaian yang dikenakan seseorang kita jadi bisa mengetahui bagaimana harus bersikap. Misalnya, ketika kita berjumpa dengan seseorang yang tampil rapi dengan setelan jas, hal itu tentu membuat kita jadi berbicara lebih sopan seolah-olah ingin mengimbangi wibawa orang tersebut. Beda halnya jika kita bertemu dengan orang yang tampilannya ‘porak-poranda’ dengan rambut acak-acakan, biasanya kita tidak begitu peduli dengan mereka. Padahal, bisa saja penampilan berantakan memang sedang trend.

2          Selain itu, pakaian juga dapat mencerminkan suasana hati seseorang. Kadang, tanpa sadar kita memilih pakaian yang mewakili perasaan kita. Misalnya, ketika seorang wanita ingin berjumpa dengan orang yang ia sukai., dia cenderung akan mengenakan pakaian berwarna merah muda. Karena warna merah muda melambangkan romantisme yang mewakili perasaan cinta dan sisi feminimnya.

       Bicara soal trend, gaya berbusana juga banyak dipengaruhi oleh media massa. Di era digital ini, orang dengan mudahnya mengakses informasi, tak hanya dari daerahnya tapi dari daerah lain bahkan hingga ke belahan dunia lainnya. Misalnya, orang Bogor yang membaca artikel tentang gaya berpakaian ala wanita Paris, atau pakaian apa yang digunakan wanita dalam drama Korea. Inilah yang kemudian membuat orang-orang tertarik untuk mencoba gaya busana baru.

         Intinya, pakaian dapat bercerita tentang siapa kita pada orang lain melalui pesan-pesan non-verbal dari cara berpakaian kita, begitupun sebaliknya. Orang-orang yang belum mengenal kita bisa menebak kepribadian kita hanya melalui pakaian yang kita kenakan. Dengan pakaian yang baik tentu akan membuat orang lain juga tertarik untuk mengenal kita. Tak perlu mengenakan yang mahal, cukup dengan tampilan yang rapi, segar, dan sesuai kondisi maka orang lain akan tertarik untuk mengenal kita.

        Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk menjaga penampilan. Karena penampilan yang baik akan membawa citra yang baik pula untuk kita. (Qy)