JURNALIKA

Jurnalistik Politeknik AKA Bogor

International Hijab Solidarity Day : Mari Berjilbab Syar’i!


IMG-20170912-WA0015

Jurnalikanews- International Hijab Solidarity Day dilaksanakan oleh Komunitas Solidaritas Peduli Jilbab regional Bogor dan FSLDK Priangan Barat pada Car Free Day (CFD), Lapangan Sempur, Bogor (10/9). Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan kepada masyarakat seperti apa dan bagaimana berjilbab syar’i yang merupakan kewajiban seorang muslimah dan menjadikannya sebagai identitas diri.

Awalnya acara ini dibagi ke dalam 3 agenda, yaitu aksi long march oleh partisipan, dilanjutkan ke agenda booth syar’i room untuk konsultasi seputar jilbab wanita muslimah. Acara penutup yaitu pembagian khimar gratis untuk para pengunjung. Namun, karena ada beberapa kendala dan miss communication dengan pihak yang bertanggung jawab maka agenda long march diganti dengan pembagian selebaran untuk pengunjung CFD.

“Harusnya long march dilaksanakan dari CFD Sudirman sampai Lapangan Sempur, tapi karena ada beberapa kendala sehingga kita hanya membagikan selebaran yang berisi ajakan dan kontenan berjilbab syar’i. Di Lapangan Sempur kita berkeliling dan mengajak mereka ke booth syar’i room untuk mencoba hal baru yaitu berjilbab syar’i. Kendalanya adalah susahnya perizinan kepada penganggung jawab di wilayah CFD Sudirman, namun untuk di wilayah Sempur telah dilakukan koordiinasi dengan penganggung jawabnya sehingga acara tetap bisa terlaksana,” ujar Saidah, perwakilan dari SPJ Bogor.

Acara dimulai pukul 07.20 WIB. Partisipan berkumpul di depan Masjid Al-Hijri 1 (CFD Sudirman), kemudian mulai berjalan sambil membagikan selebaran dan juga menggalang dana untuk etnis Rohingya menuju ke Lapangan Sempur. Tiba di Lapangan Sempur, dibuka booth untuk mengajak muslimah mencoba berjilbab syar’i dan partisipan yang bersedia datang ke booth syar’i room  akan diberikan khimar gratis.

Sebelumnya, acara ini memulai progresnya pada akhir Agustus lalu. Pihak penyelenggara sangat menyayangkan perencanaannya yang kurang lama sehingga terkesan mendadak. Sempat terpikirkan juga bahwa acara ini batal dilaksanakan karena beberapa kendala lain seperti kurangnya SDM yang bisa ikut berpartisipasi di dalamnya.

“Perencanaan kurang lama sehingga acara ini terkesan dadakan. Sebelumnya, acara ini sempat hampir batal karena kekurangan SDM, tetapi karena banyaknya bantuan yang berdatangan dari pihak-pihak partisipan, maka acara ini dapat terlaksana sesuai dengan rencana awal walaupun ada sedikit  kendala,”  ungkap Saidah.

IMG-20170912-WA0015

International Hijab Solidarity Day diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi wanita muslimah di luar sana untuk, setidaknya, mencoba berjilbab syar’i, agar kita bisa saling menghargai satu sama lain dan juga, sebagai muslimah, harus menunjukkan bukan hanya sekedar berjilbab syar’i dan melaksanakan kewajiban tetapi juga diikuti dengan akhlakul karimah. (ARW/CDA)