Jurnalikanews- Upacara penutupan pesta olahraga se-Asia Tenggara, SEA Games ke-29 sukses diselenggarakan pada Rabu (30/08) malam di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur. Perhelatan akbar dua tahunan ini secara resmi ditutup oleh Perdana Menteri Malaysia, Mohd Najib Abdul Razak.
Selama penyelenggaraannya, SEA Games 2017 mempertandingkan 38 cabang olahraga yang memperebutkan 406 emas, 402 perak, dan 526 perunggu (Sumber:2017 SEA Games Medal Standings).
Seperti yang dilansir dari laman sports.okezone.com, Indonesia menjadi kontingen terbesar ketiga yang mengirimkan 755 atlet dan ofisial (cnnindonesia.com). Thailand menjadi negara dengan jumlah kontingen terbanyak yang berjumlah 1.264 atlet dan ofisial. Sementara itu, Timor Leste menjadi negara dengan jumlah kontingen paling sedikit yakni 69 atlet dan ofisial.
Meski menjadi kontingen terbesar ketiga, namun tak sepadan dengan pencapaian yang ditorehkan. Kontingen Indonesia menduduki posisi ke-5 dengan perolehan 38 emas, 63 perak, dan 98 perunggu. Hal ini jauh dari target yang diberikan Satlak Prima (Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas) yakni 55 medali emas dan 95 medali perak. Penurunan jelas terjadi dimana SEA Games 2015, kontingen Indonesia berhasil membawa pulang 47 emas, 61 perak, dan 74 perunggu.
“Wajar kita semua prihatin dengan hasil ini dan saya pun harus mohon maaf. Saya bertanggung jawab terhadap ini semua dan sudah barang pasti ini akan menjadi evaluasi total kami,” ujar Menpora Imam Nahrawi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (29/8/2017). Imam mengatakan, akan ada evaluasi menyeluruh terkait prestasi Indonesia di SEA Games 2017. Ini penting agar Indonesia lebih sukses di Asian Games 2018 yang akan digelar di negeri sendiri. (sport.detik.com)
“Saya sudah minta kepada Satlak Prima, kepada KOI, untuk mencatat semua. Kita adakan evaluasi apakah itu murni soal atlet, soal wasit, atau soal-soal nonteknis yang lain. Saya belum bisa menyampaikan hari ini karena SEA Games masih berjalan, tapi yang pasti SEA Games ini akan betul-betul menjadi bahan evaluasi total kita untuk menuju sukses prestasi Asian Games,” tambah Imam.
“Dan saya akan ambil alih secara langsung penanganan prestasi. Seperti yang kita tahu sekarang kan banyak stakeholder, ada kementerian, ada Satlak Prima, ada KONI, KOI, cabang olahraga, dan sebagainya itu akan kami maksimalkan koordinasi dengan seluruh pimpinan cabang olahraga untuk memenuhi target Asian Games,” katanya.
Tak hanya Menteri Olahraga, Imam Nahrawi, yang menyesalkan pencapaian ini, Jusuf Kalla selaku Wakil Presiden pun menuturkan kepada kompas.com, “Terus terang kita kecewa lah karena tidak mencapai target yang dicanangkan semula,” kata Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (29/8/2017). Beliau mengatakan, semula Indonesia memasang target meraih juara pertama atau kedua dalam perolehan medali. Kalla berharap kontingen Indonesia bisa memperbaiki penampilannya dalam Asian Games 2018, dimana Indonesia menjadi tuan rumahnya. (AV)