Jurnalikanews- Mungkijn kita sadar, akhir-akhir ini sering terasa panas, gerah, namun tiba-tiba terjadi hujan. Sepertinya sudah tidak penting lagi mengecek ini bulan apa atau sedang musim apa. Disadari bahwa ada sesuatu yang salah dengan iklim Bumi sekarang ini. Faktanya, setiap tahun sejak tahun 2014 menjadi tahun terpanas dalam sejarah peradaban manusia.
Menurut Futurism, diprediksi bahwa tahun 2017 akan menjadi tahun terpanas menggantikan rekor terakhir yang dipegang tahun 2016. Banyak ilmuan yang mengatakan sudah terlambat untuk melakukan sesuatu yang dapat memperbaiki iklim Bumi. Karena itulah makin gencarnya pencarian tempat tinggal baru di luar angkasa. Namun masih ada beberapa kalangan ahli dari bidang geo-engineering yang mencari solusi untuk menyelamatkan Bumi. Langkah-langkah yang mungkin dilakukan antara lain :
- Melapisi Bumi dengan Sulfur Sunscreen
Prinsipnya sama seperti kita memakai sunscreen ke kulit yaitu untuk menangkis dampak negatif dari sinar matahari. Sulfur sunscreen dirancang dengan memanfaatkan uap air agar gas sulfur-dioksida berekasi menjadi tetsan asam sulfurik yang dapat memantulkan cahaya matahari ke luar bumi layaknya seperti jutaan cermin.
- Memantulkan Cahaya Matahari dengan Cermin di Angkasa
Caranya dengan membuat teknologi cermin raksasa yang ditempatkan diangkasa untuk memantulkan cahaya matahari kembali sehingga suhu bumi tetap terjaga.
- Cloud Seeding atau Menyemai Awan dan Mendatangkan Hujan
Teknologi ini difungsikan untuk menurunkan suhu bumi. Caranya dengan menyalurkan air laut ke atmosfer menggunakan kapal penebar benih awan sehingga dapat membentuk awan rekayasa yang dapat berpindah pindah dan diatur ketebalannya. Namun, teknologi ini dirasa dapat membahayan kehidupan di bumi yang dapat menimbulkan banjir ataupun kekeringan. Sehingga teknologi ini perlu dikaji ulang.
- Menangkap karbon dioksida dan menyimpannya di lapisan bawah bumi
Teknologi ini dinamakan CCS atau Carbon Capture and Storage. Akrbon dioksida yang ada di bumi ditangkap dan menyalurkannya pada lapisan bawah bumi. Yang masih menjadi pertanyaan bagaimana cara menangkap karbon dioksida?
- Fertilisasi Laut
Fertilisasi laut yaitu dengan cara membudidayakan fitoplankton. Fitoplankton adalah penyumbang oksigen yang besar bagi kehidupan di bumi, dapat mereduksi karbon. Cara ini dilakukan dengan menggunkan besi di lautan yang dapat mempercepat pertumbuhan fitoplankton sampai akhirnya mati. Kematian fitoplankton dan karbon didalam tubuh mereka menjadi solusi menghilangkan karbon. Namun, cara ini dapat membuat air laun yang asam yang berakibat merusak lingkungan.
- Mengangkat Perairan Laut Dalam dengan Pipa Raksasa
Untuk menurunkan suhu Bumi dapat menggunakan teknologi pipa raksasa sepanjang 200 meter yang diletakkan vertical di lautan untuk menyalurkan air laut dalam sehingga muncul kepermukaan. Cara ini dirasakan berbahaya karena dapat merusak kehidupan laut dan cukup sulit untuk dilakukan.
- Biochar, Membuat Banyak Abu kemudian Menguburnya
Cara ini dilakukan mengan mengolah sampah pertanian seperti semak, rerumputan dan batang tanaman menjadi arang kemudian menguburnya yang dapat mengurangi sirkulasi karbon.
Itulah 7 gagasan para pemikir untuk meyalamatkan Bumi. Meskipun teknologi tersebut dirasa masih banyak memberikan efek negative, alangkah lebih baiknya upaya menyelamatkan Bumi dimulai dari diri sendiri. Intinya perubahan iklim yang drasitis menandakan bahwa bumi sedang tidak baik. Manusia harus segera bergerak! Kalau tidak sekarang, kapan lagi? –ndyn
Sumber : www.hipwee.com
Sumber Gambar : https://www.google.co.id/search?q=sulfur+sunscreen&rlz=1C1CHBD_enID737ID737&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwi3pvPZqZnUAhXCrY8KHSIfCVEQ_AUICigB&biw=1280&bih=655#tbm=isch&q=cermin+diangkasa&imgrc=aOI7iQrIMa5pDM:
(8/6/17)