Sumber : http://penulispro.net
Jurnalikanews – Sudah menjadi rahasia umum bila sebagian besar siswa kelas XII mungkin tidak sabar menunggu hasil kelulusan, diterima di perguruan tinggi, dan segera menyandang status sebagai mahasiswa. Setelah menjadi mahasiswa, beberapa mungkin baru merasakan pentingnya transformasi untuk dapat bertahan di kehidupan yang baru ini. Sejak awal masa orientasi, memang di Politeknik AKA Bogor ini beruntungnya kita sudah dibekali materi-materi seputar transformasi siswa menjadi mahasiswa, dari mulai pelatihan kedisiplinan di Pusat Pendidikan Zeni, penjelasan di gor kampus, sampai khusus acara untuk mahasiswa baru yaitu Studium General. Dipaparkan tentang 4 peran mahasiswa, Tri Dharma Perguruan Tinggi, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan mahasiswa. Namun di luar peran barunya sebagai mahasiswa tersebut, masalah awal yang nyata dihadapi adalah terkait kehidupan sehari-hari terutama bagi para perantau yang menjadi anak kost. Segala sesuatu kebutuhan harian jadi perlu dipikirkan sendiri.
Kehidupan sebagai anak kost menuntut seorang remaja yang harus sudah mulai mendewasakan dirinya. Salah satu hal yang paling krusial adalah masalah keuangan, di mana secara otomatis kita menjadi seorang manajer pengatur keuangan untuk diri sendiri. Bagaimana uang yang dikirim dari rumah harus dapat memenuhi kebutuhan sampai waktunya dikirim kembali. Kondisi tersebut memaksa kita untuk bisa mengatur keuangan dengan baik dan bijak. Jika semula masih termasuk orang-orang yang boros, maka hal itu harus dibuang jauh-jauh dan membiasakan diri untuk berhemat. Pasti semua ingat peribahasa ‘hemat pangkal kaya’, itu dapat digunakan untuk memotivasi kita agar tidak kebingungan di tanggal tua.
Sering kali tanggal tua menjadi ancaman tersendiri bagi sebagian mahasiswa yang tidak dapat mengontrol keuangan dengan baik, mungkin tips-tips berikut dapat membantu untuk para anak kost yang masih kebingungan. Merubah kebiasaan atau pola hidup itu memang tidak mudah, membutuhkan kekuatan besar di awal. Niat masih menempati posisi utama dalam melakukan sesuatu, tentunya dalam hal ini niat untuk hidup hemat. Mulailah dari hal-hal yang kecil misalnya memilih tempat belanja. Kita jelas tahu bahwa untuk barang yang sama kita dapat harga lebih murah di warung biasa daripada di mini market, namun jangan lupa juga untuk selalu tahu informasi diskon yang ada. Hal pertama yang penting dilakukan adalah membuat skala prioritas. Buatlah daftar yang memisahkan antar kebutuhan dan keinginan, kebutuhan mendesak dan kebutuhan yang bisa ditunda. Hal ini mungkin sepele namun sangat bermanfaat untuk menjaga kondisi keuangan agar tetap stabil sampai tanggal tua. Kemudian pintar-pintarlah mengatur waktu untuk akademik, organisasi, dan mengurus urusan pribadi seperti mencuci. Mencuci pakaian sendiri tentunya akan menyelamatkan uang dari biaya laundry. Tentunya godaan untuk berbelanja hal-hal yang disukai sering kali menyerang tiba-tiba, oleh karena itu jangan lupa untuk menabung. Menabung merupakan kebiasaan baik yang perlu dilestarikan. Tentang cara menabung yang baik ada sedikit kaitannya dengan materi LKKK tentang asas 5R yaitu konsistensi, kontinyuitas, dan sederhana. Dalam menabung kita harus menerapkan prinsip seperti itu juga. Menabung langsung dalam jumlah banyak itu bagus, tapi hal tersebut yang sering kali membuatnya tidak rutin sebab menyisihkan uang dalam jumlah banyak akan cukup terasa dampaknya bagi keungan sehari-hari. Oleh karena itu lebih baik menabung sedikit tapi rutin sehingga tidak terasa membebani. Mungkin sekian hal-hal yang dapat dilakukan untuk menjaga stabilnya keuangan hingga tanggal tua.
Ada hal yang tak kalah penting yang perlu diperhatikan dalam berhemat ini. Hemat bukan berarti kita menyiksa diri dengan menekan pengeluaran yang berlebihan sampai memotong jatah makan. Janganlah dengan alasan hemat menjadi kikir sampai dzalim pada diri sendiri. (Rz)
(8/6/17)